kaltengonline.com-Banyak tersebar foto bakal calon (balon) terpampang di beberapa ruas jalan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Walaupun banyak masyarakat yang berasumsi bahwa belum saatnya masuk kampanye.
Berdasarkan kondisi tersebut, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalteng Siti Wahidah memberikan penjelasan, bahwa saat ini belum memasuki tahapan kampanye. Walaupun banyak baliho tersebar, salah satunya bernama Bidan Asean yang tersebar hampir seluruh kabupaten/ kota, menurut Wahidah itu tidak perlu dipermasalahkan. Karena dia belum ditetapkan menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan masih menyerahkan syarat dukungan.
“Ia belum ditetapkan menjadi calon (DPD). Ia masih menyerahkan syarat dukungan. Jadi sah-sah saja kalau ia ingin mempromosikan dirinya ke masyarakat luas,’’ tegas Siti Wahidah saat dikonfi rmasi melalui WhatsApp, Sabtu (21/1).
Saat ditanyakan terkait vidio yang tersebat di salah satu platform adanya pencabutan baliho, Siti Wahidah sampaikan bahwa Bawaslu Provinsi Kalteng tidak ada keterkaitan dengan hal itu. Bahkan tidak memiliki kewena ngan untuk mencabut hal itu.
Dia juga menjelaskan, bahwa pencabutan baliho itu kemungkinan ada dua factor. Pertama, tidak izin dengan pemilik lahan atau tidak izin dengan pemerintah daerah (pemda).
“Karena Bawaslu bisa memberikan rekomendasi saja apabila baliho mau dicabut, tapi bukan saat ini. Untuk baliho yang dimaksud itu kemungkinan tidak memiliki izin, baik dengan pemerintah kabupaten/ kota atau tidak izin dengan pemilik lahan,’’ tegasnya seraya menambahkan yang berhak untuk mencabut baliho itu mungkin pihak Satpol PP.
Hal yang sama ketika ditanya ke Ketua Bawaslu Kota Palangka Raya Endrawati, bahwa Kalteng Pos diminta untuk menanyakan itu kepada Satpol PP. Untuk pemilik baliho yang dicabut, tidak ingin menanggapi ketika akan dikonfimasi.
Suami dari Bidan Aseanti yang juga merupakan anggota DPD RI dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) Habib Abdurrahman Bahasyim, saat dikonfirmasi, tak mau menanggapinya. ”Ooh, tidak perlu itu, biasa aja, kita cari berita lain aja,” tegasnya. (irj/ens/ko)