Merawat Sukulen, Senang di Tempat Berangin dan Terpapar Panas

by
Koleksi sukulen milik Reza dan Ruben di rooftop Rumah Kertomenanggal. (ALLEX QOMARULLA/JAWA POS)

BANTU POLINASI

  • Ambil benang sari (jantan) pada bunga dengan menggunakan kuas halus secara hati-hati. Lalu taburkan perlahan di atas putik (betina) bunga lainnya dalam satu tanaman yang sama.
  • Bisa juga dengan cara cross-breed, tetapi pastikan genusnya sama.
  • Jika berhasil, akan muncul buah yang di dalamnya terdapat biji. Proses itu berlangsung sekitar lima bulan.
  • Biji kemudian disemai di media khusus. Komposisi media tanam kurang lebih sama dengan sukulen dewasa, hanya ukurannya lebih halus atau kecil.
  • Tunggu biji berkembang sebelum dipindah ke pot mandiri. Prosesnya sangat lama. Ruben menjelaskan, agar sebuah biji tumbuh sekitar 1 sentimeter, dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Misalnya, tanaman Gymnocalcium cactus. Terdapat dua bunga dalam satu tanaman yang bisa dikawinkan. Bisa juga cross-breed, tetapi harus dengan genus yang sama. Contohnya, Dorstenia foetida dengan Dorstenia crispa. ”Kalau beda genus, enggak akan jadi,” kata Ruben. Sukulen bisa dibudidayakan. Namun, pertumbuhannya sangat lambat. ”Nanti yang menikmati cucu, bukan kita lagi,” katanya, lantas tertawa. (jpc)

Leave a Reply