Rekonstruksi Pembunuhan M Sarwani Janggal

oleh
oleh
grafis: kalteng pos

Hj Masliana mengatakan jika dirinya tidak bisa memaafkan perbuatan para tersangka. “Aku kada terima anakku dibuang-buang, siapa yang tidak sakit hati nah, jadi aku tidak terima anakku dibunuh,” serunya. Hj Masliani mengaku terakhir kali bertemu dengan almarhum anaknya itu sekitar 2 atau 3 hari sebelum menghilang.

Dalam pertemuan terakhir itu, anaknya sempat meminta uang Rp50 ribu untuk makan di warung. Tak ada keluhan soal permasalahan hidup, terutama menyangkut utang-piutang. “Kadada inya bekesah (tidak ada ia bercerita, red) ada utang dengan si Anu (Anto, red),” ucapnya seraya menambahkan akan menjual seluruh harta benda yang dimiliki demi melunasi utang anaknya, seandainya ia tahu soal itu.

Baca Juga:  HM Jusuf Kalla Lantik H Agustiar Sabran sebagai Ketua Umum DMI Kalteng

Ketika ditanya apakah ada pihak keluarga para tersangka yang datang untuk menyampaikan permintaan maaf, Hj Masliana menyebut, beberapa hari setelah kejadian, keluarga Anto sempat menyampaikan keinginan untuk bertemu dengannya. Namun keinginan orang tua Anto itu tidak kesampaian, karena ketua RT yang diminta untuk menjembatani pertemuan tersebut, mengaku tidak bisa bertindak sebagai penengah untuk pertemuan itu. (sja/ce/ram/ko)