Permukiman Sehat, SDM Cerdas dan Kuat

oleh
oleh
Erlin Hardi

PALANGKA RAYA-Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kalteng menggelar sosialisasi penyadaran publik pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Selasa (20/9).

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai generasi penerus yang cerdas, sehat, kuat, dan andal. Hal itu disampaikan Kepala Disperkimtan Kalteng Erlin Hardi ST kepada Kalteng Pos, kemarin.

Erlin menuturkan, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi kekumuhan di Barsel, sebagai tugas dan tanggung jawab bersama untuk kepentingan umum, sehingga masyarakat memiliki lingkungan tempat tinggal yang layak.

“Kami menghadirkan narasumber Wawan Gunawan ST MEng dari Disperkimtan Kalteng, Dr Noorhamidah ST MUP dari Universitas Palangka Raya, Lisa Florence SKM MKes dari Dinas Kesehatan Barito Selatan, Ishartati dari Disperindag Barito Selatan, dan Saddam dari Bank BRI Cabang Barito Selatan,” beber Erlin.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H Nuryakin MSi melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Katma F Dirun mengatakan, perwujudan kualitas lingkungan perumahan yang sehat masih menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Barito Selatan.

“Rumah tidak layak huni (RTLH) dan kekumuhan terjadi karena akumulasi beberapa permasalahan yang belum tuntas tertangani. Indikator penilaian kawasan kumuh meliputi aspek bangunan, jalan lingkungan, drainase, sanitasi, air minum, persampahan, dan risiko kebakaran, semuanya masih belum memenuhi syarat,” sebutnya.

Salah satu indikator dalam menentukan kekumuhan suatu kawasan adalah keteraturan bangunan. Dalam aspek ini, lokasi bangunan, bangunan fisik, serta kondisi lingkungan akan sangat berpengaruh dalam penentuan indeks kumuh. Pembangunan rumah sehat merupakan kebijakan Pemerintah Daerah Barito Selatan seperti yang terdapat pada dokumen RP3KP (rencana pengembangan dan pembangunan kawasan permukiman), bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng.

Baca Juga:  Investasi Emas di Pegadaian Jadi Solusi Masa Depan Finansial Masyarakat Kalteng

Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, nyaman, serasi, dan teratur sangat diperlukan, agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Dengan terciptanya perumahan sehat akan mudah terwujud kawasan permukiman yang sehat dan layak huni. Kondisi kota yang layak huni harus diperjuangkan bersama.

“Mewujudkannya merupakan tanggung kita bersama, baik pihak pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, masyarakat, maupun pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap terciptanya kota layak huni,” ucapnya.

Secara umum perilaku sebagai masyarakat belum seperti yang diharapkan. Itulah harus diubah. Bangunan jalan, drainase, dan sungai bukanlah tempat pembuangan sampah. Sampah seharusnya dibuang pada tempat pembuangan sampah. Sebab, sampah bisa saja dikelola dan diolah kembali sehingga ramah lingkungan.

“Masyarakat harus menjadi warga yang cerdas agar dapat memiliki hunian yang layak. Apakah itu bangunan rumah, ruko, kantor, ataupun fasilitas ibadah harus dibangun di atas lahan yang sesuai,” tegasnya.

Kunci terciptanya perumahan yang sehat, kawasan permukiman yang layak huni, dan kota yang ramah lingkungan adalah adanya perubahan perilaku dari semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun pihak swasta.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap ada kesepakatan bersama yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan permukiman secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga kita bisa bersama-sama menyelesaikan persoalan kawasan kumuh di Kota Buntok,” tuturnya.

Melalui sosialisasi penyadaran publik pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, menata rumah dan lingkungan yang sehat, sehingga dapat mencegah tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena terbentuknya SDM yang cerdas, sehat, kuat, andal, dan mampu bersaing di era global ini. (nue/ce/ala/ko)