PALANGKA RAYA– Melihat situasi ekonomi, dan politik di Kalimantan Tengah (Kalteng), tiga organisasi buruh yang ada di Bumi Tambun Bungai menyampaikan pernyataan sikap. Baik itu menyoroti kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sampai rangkaian pemilu 2024.
Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FD FSP. PP–KSPSI) Provinsi Kalteng, Visensius Nasery mengatakan, menyongsong seluruh rangkaian pemilu serentak tahun 2024, pihaknya menyatakan tidak akan berkolaborasi dan berafiliasi dengan partai politik.
“Kami sudah pasti akan netral dalam pemilu 2024 nanti,”ujarnya dalam rilis yang diterima Kalteng Pos, Rabu (28/9).
Menanggapi kenaikan BBM, pihaknya juga tidak akan berafiliasi dengan partai politik atau pihak-pihak yang menyerukan mogok kerja massal sebagai bentuk protes kenaikan harga BBM. “Untuk mogok kerja massal, tentu kami menolak. Karena bisa saja itu ditunggangi oleh partai politik untuk tujuan tertentu,”tambahnya.
Senada diutarakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD KSPSI) Provinsi Kalteng, H Junaidi Akik. Ia mengimbau dan mengajak kepada semua elemen pekerja di wilayah Provinsi Kalteng untuk tidak ikut-ikutan aksi hanya karena iming-iming mendapatkan sesuatu. “Padahal, bisa saja hanya dimanfaatkan untuk kepentingan internal partai politik,”ucapnya.
Lalu, pernyataan sikap juga diutarakan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD FS P5K K SPSI) Provinsi Kalteng Soedjiono.
“Mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi terkait kenai-kan BBM, demi terjaganya situasi kondusif di wilayah Kalteng,”tambahnya.(ram)