PULANG PISAU-Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau berupaya keras mengendalikan inflasi dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Bahkan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk mengendalikan inflasi.
Tony mengungkapkan, petani masuk dalam kategori untuk mendapatkan subsidi BBM. “Karena dalam kegiatannya, petani menggunakan alat dan mesin pertanian yang menggunakan BBM. Seperti traktor untuk pengolahan sawah maupun kombin (alat untuk memanen padi),” kata Tony.
Tony mengungkapkan, petani masuk dalam kategori untuk mendapatkan subsidi BBM. “Karena dalam kegiatannya, petani menggunakan alat dan mesin pertanian yang menggunakan BBM. Seperti traktor untuk pengolahan sawah maupun kombin (alat untuk memanen padi),” kata Tony.
Orang nomor satu di jajaran ASN Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau itu mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina. “Nanti ada kerja sama dengan Pertamina. Sehingga petani bisa memperoleh BBM subsidi. Pertamina menjual dengan harga sekarang, selisihnya itu yang disubsidi pemerintah daerah,” beber dia.
Nanti, lanjut dia, petani tinggal mengambil minyak di pom minyak setempat. “Dengan adanya subsidi BBM ini diharapkan, pertanian berjalan terus dan petani tidak terdampak inflasi. Untuk itu pemerintah hadir untuk membantu petani,” ujar Tony.Dia menegaskan, petani di Kabupaten Pulang Pisau mendapat atensi dari Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang. “Apalagi Kabupaten Pulang Pisau telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai kawasan food estate,” kata Tony.
Sebelumnya, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menegaskan, menghadapi situasi negara saat ini, dan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia dalam pengendalian inflasi perlu dilakukan langkah konkrit untuk mengatasinya.
“Karena itu, perlu kita programkan kegiatan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, saya minta Dinas Perhubungan, Dinas Sosial dan Disperindagkop melakukan aksi kegiatan tersebut,” pinta Taty. (art/ko)