Satu juta bibit pohon ditargetkan akan ditanam di Taman Nasional Sebangau (TNS). Gerakan itu diresmikan pada momen Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), awal Agustus lalu. Lantas bagaimana perkembangan saat ini? Berikut ulasannya.
Agus Pramono – Palangka Raya
BIBIT pohon belangeran dan pulai berjejer rapi di depan bangunan kayu yang didirikan di tengah hamparan tanah gambut. Bibit pohon endemik Kalimantan itu umurnya sekitar empat sampai enam bulan. Sudah siap ditanam.
Lokasi yang dijadikan target penanaman saat itu yakni di area TNS, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya.Dari bibir Jalan Tjilik Riwut Km 53, harus berjalan kaki sekitar 800 meter untuk bisa sampai ke bangunan kayu yang dijadikan tempat melepas lelah bagi pekerja yang menanam pohon.
Ada dua kelompok yang bekerja. Kelompok pertama dipimpin Pak Tomo, sedangkan kelompok kedua dikomandoi Pak Moko. Masing-masing memimpin lima orang.
Ketika saya (penulis) ke sana, mereka sedang beristirahat. Ada yang kena jatah piket. Piket masak. Dua orang berada di sisi kiri bangunan. Ada dua kompor di situ. Satu kompor digunakan untuk menanak nasi, sementara satunya lagi dipakai untuk meng-goreng ikan asin dan terung. Aromanya bikin lapar.
Setelah matang, mereka menikmatinya bersama-sama. Terasa makin nikmat dengan adanya sambal sisa sarapan pagi yang masih tersisa di cobek. “Begini saja wes (sudah, red) uenaak mas,” celetuk mereka sembari menyantap dengan lahapnya.