kaltengonline.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng tengah melaksanakan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (regsosek). Upaya pemerintah tersebut untuk membangun data kependudukan tunggal atau satu data. Dengan adanya data tunggal itu, pemerintah bisa melaksanakan berbagai program secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.
Sasaran pendataan adalah seluruh warga Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah. Salah satunya adalah Sekda Kalteng Drs H Nuryakin MSi. Minggu (16/10) sekitar pukul 09.00 WIB, sekda menerima petugas regsosek di rumah jabatannya. Usai memberikan informasi terkait profil, kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan, Nuryakin menyampaikan apresiasinya terhadap pendataan yang dilakukan oleh petugas BPS tersebut.
“Pendataan ini sangat penting bagi masyarakat Kalteng. Maka kami (Pemerintah Provinsi Kalteng) mengimbau supaya masyarakat bisa menerima petugas BPS dalam rangka regsosek ini, karena data itu akan sangat membantu dalam pembuatan kebijakan-kebijakan pemerintah ke depan. Kami tidak bisa bicara kebijakan, rencana, ataupun pelaksanaan kalau tidak punya data,” ucap Nuryakin kepada Kalteng Pos.
Menurut Nuryakin, ada beberapa hal yang ditanyakan pertugas BPS saat pendataan regsosek. Seperti, soal kondisi sosial ekonomi, kondisi perumahan dan sanitasi, air bersih, tingkat kesejahteraan, dan informasi sosial ekonomi lainnya. Data yang ditanyakan itu akan menjadi potret sosial ekonomi masyarakat.
“Ini (hasil pendataan) nantinya menjadi bahan bersama yang akan kita uji lagi dalam suatu forum baik dengan kepala desa maupun lurah, untuk melihat bahwa data ini betul-betul sesuai dengan fakta lapangan atau tidak,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro mengatakan, BPS ditugaskan oleh pemerintah untuk melakukan regsosek, yang sudah dimulai 15 Oktober hingga 14 November nanti. Eko menjelaskan, pendataan ini bertujuan untuk melihat potret hidup dari tingkat kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Ini dilakukan secara sensus, yang tujuannya nanti pemerintah punya data dasar yang lengkap untuk berbagai program yang akan digulirkan, sekaligus menjadikan regsosek sebagai awal satu data Indonesia di bidang sosial ekonomi dalam rangka pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.
Eko berharap masyarakat Indonesia, termasuk di Kalteng, memberikan data sesuai kondisi riil, supaya kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah ke depan tidak salah.
“Karena jika data yang diberikan salah, maka kebijakannya akan menjadi salah, dampaknya juga akan ke masyarakat. Karena itu kami imbau masyarakat untuk bisa menerima kedatangan petugas dan memberikan data apa adanya, supaya data yang dikumpulkan ini akurat dan berkualitas, sehingga dapat digunakan oleh pemerintah sebagai bahan evaluasi dan penyusunan kebijakan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Diseminasi Statistik BPS RI Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami menyampaikan terima kasih atas kesediaan Sekda Kalteng untuk mengawali pendataan regsosek ini. Dikatakannya bahwa pendataan ini sangatlah penting bagi pemerintah, untuk bisa mendapatkan data riil terkait perlindungan sosial dan satu data untuk pemberdayaan masyarakat.
“Mudah mudahan seluruh pihak dan stakeholders terkait maupun masyarakat berkenan untuk menerima kehadiran petugas kami dan memberikan informasi sesuai dengan porsinya,” tutupnya. (yan/ce/aza/ko)