31 Kepala Desa Kaji Tiru di Cirebon dan Bandung

oleh
oleh
KAJI TIRU : Bupati Barito Utara H Nadalsyah didampingi sejumlah kepala perangkat daerah foto bersama 31 kepala desa dari Barito Utara saat kaji tiru di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (18/10).

kaltengonline.com – Sebanyak 31 kepala desa dari 6 kecamatan di Kabupaten Barito Utara melaksanakan kaji tiru di Cirebon dan Bandung, Jawa Barat, dalam rangka mengembangkan potensi desa-desa yang ada di Barito Utara. 31 kades tersebut berasal dari Kecamatan Teweh Selatan, Teweh Baru, Montallat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang yang didampingi 5 camat dan satu sekcam. Kaji tiru tersebut dilaksanakan di sentra industri di Cirebon sekaligus mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIII tahun 2022 di Balai Penelitian Tanaman Sayur Bandung.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah dalam arahannya menekankan, kaji tiru ini, jangan hanya sekadar seremonial, foya-foya ataupun jalan-jalan melihat daerah lain. “Tetapi hendaknya, setelah kaji tiru ini, hasilnya dapat diimplementasikan atau dipraktikkan bersama masyarakat di desanya masing-masing,” tegasnya di Rumah Makan Klapa Manis Cirebon, Jawa Barat, Selasa (18/10).

Bupati minta para kepala desa dapat mengimplementasikan hasil kaji tiru ini, sehingga nantinya desa/kecamatan di Barito Utara dapat menjadi contoh dan teladan bagi desa lainnya.

Menyikapi tingginya inflasi di Kalimantan Tengah, dimana saat ini tertinggi kedua se-Indonesia dengan tolak ukur Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya, bupati minta agar para kades dan camat dapat menjaga tingkat inflasi di Barito Utara. “Kita harus dapat menjaga tingkat inflasi mulai dari harga BBM, sayur dan ikan,” harap Koyem, sapaan akrab Nadalsyah.

Menurut bupati, pemerintah pusat telah meminta pemerintah daerah untuk mengalokasikan 20% dari dana desa. Itu dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di lapangan.

Ditekankan bupati, jangan sampai pasokan sayur mayur untuk desa berasal dari kota. Kades dan camat harus mengedukasi masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur mayur.

Untuk BBM, perusda akan menandatangani perjanjian dalam peningkatan suplai bahan bakar minyak. “Semoga nantinya pasokan tersebut dapat dimanfaatkan para kades untuk minta jatah bagi Bumdesnya,” jelasnya.

Untuk pasokan ikan, bupati minta kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dapat menyiapkan benih ikan untuk merestocking Sungai Barito dan pendistribusian bibit ikan yang dikelola desa melalui usaha BUMDes.

Bupati juga menjelaskan, dalam 3 tahun belakangan ini, pembangunan di daerah mengalami stagnan. “Tapi kita dapat menyiasatinya dengan merangkul perusahaan, terutama perusahaan saya sendiri,” akuinya.

Bupati minta para kepala desa dapat meminta bantuan perusahaan dalam menanggapi usulan masyarakat yang masih bisa diakomodir. “Yang penting bukan untuk kepentingan pribadi kepala desa, sehingga nantinya dana desa dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lain,” katanya. (her/ens/ko)