Kapal Karam di Kumai, KNKT Turun Lakukan Penyelidikan

oleh
oleh
TERBALIK: KM Satya Kencana III tenggelam saat proses bongkar muatan di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Rabu (19/10).

kaltengonline.com – Proses bongkar muatan KM Satya Kencana III berujung nahas setelah kurang dari dua jam bersandar di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Ketika kendaraan satu persatu di keluarkan, posisi kapal mendadak miring dan secara perlahan tenggelam di perairan Kumai pada Rabu (19/10) sekitar pukul 02.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadiaan ini.

KM Satya Kencana III baru tiba dari Surabaya dengan mengangkut 298 penumpang terdiri dari orang dewasa, anak-anak dan bayi. Kapal milik Dharma Lautan Utama (DLU) juga mengangkut kendaraan bermotor, mobil, truk dan belasan fuso. Kejadian itu ketika proses pembongkaran muatan. Belum selesai proses penurunan muatan, kapal tiba-tiba kehilangan keseimbangan lalu karam. 

Menyikapi kejadian ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung turun melakukan penyelidikan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai Hary Suryanto. Ia membenarkan bahwa tim KNKT sudah datang melakukan penyelidikan. Terkait penyebabnya, kata Hary, masih didalami dan terus dilakukan pemeriksaan secara internal.

Hary menjelaskan, kejadian ini sendiri bermula ketika KM Satya Kencana III tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai pada pukul 00.45 WIB. Saat itu, para penumpang turun dari kapal diikuti sejumlah kendaraan bermuatan. Tiga truk fuso membawa muatan berat sempat berhasil turun dari kapal. Seperti biasa bongkar muatan yang dilakukan tidak mengalami masalah.

Namun, lanjutnya, ketika akan turun kapal yang keempat mendadak badan truk keluar dari pintu kapal yang menyebabkan KM Satya Kirana III miring dan tenggelam. Para petugas kapal sempat melakukan upaya membantu sang sopir truk yang saat itu masih berada di dalam kapal tersebut. Karena kondisinya sudah sangat miring akhirnya tidak mampu dilakukan dan akhirnya tenggelam dalam kondisi masih berada didalam kapal. Beruntung tidak ada penumpang maupun sopir yang menjadi korban.

“Dugaan sementara karena kondisi truk yang berat membuat kapal kehilangan keseimbangan. Akhirnya kapal masuk kedalam air dan membuat posisinya menjadi miring,” katanya.

Baca Juga:  Cek Dulu Listriknya! Ini Tips Aman Jual Beli dan Sewa Rumah

Berbagai upaya sempat dilakukan untuk mengembalikan posisi kapal agar bisa berdiri diposisi semula. Tetapi upaya dan daya yang dilakukan tidak mampu membuahkan hasil dan kapal semakin miring serta tenggelam. Karena tidak berhasil akhirnya kapten kapal meminta agar seluruh ABK pergi dan menuju ke terminal pelabuhan.

“Dari data diterima kendaraan yang berada didalam kapal adalah 9 truk fuso dan dua kendaraan kecil. Kami masih terus berkoordinasi untuk melakukan langkah selanjutnya,” ujarnya.

Sementara itu Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian menyampaikan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi. Hal ini dilakukan untuk membantu dan meminta jajarannya mengamankan kondisi di lokasi kejadian.

Langkah polisi yang telah dilaksanakan pengamanan TKP serta memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Polisi nantinya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna penanganan evakuasi kapal sehingga tidak mengganggu aktifitas transportasi angkutan penumpang dan barang.

“Kami akan melaksanakan penyelidikan pada peristiwa terjadinya kapal KM Satya Kencana III oleh Satpolair polres kobar dan Polsubsektor Kawasan Pelabuhan Kumai,” tegasnya.

Sementara itu Direktur Operasi dan Usaha DLU Rahmatika Ardianto menegaskan bahwa pihaknya bertanggungjawab penuh atas kejadian tersebut. Tentunya apa yang menjadi korban di dalam kapal nantinya akan diberikan. Termasuk santunan ataupun ganti rugi atas kerusakan ketika menjadi korban karamnya KM Satya Kencana III ini.

“Kami tidak ingin mendahului terkait penyebabnya menunggu karena masih dilakukan penyelidikan KNKT. Kami tentunya bertanggungjawab penuh atas kejadian ini,” katanya.

Kondisi kapal yang mengalami kejadian ini pada data pemeriksaan sejauh ini dianggap laik. Pada saat sebelum pemberangkatan juga sudah dilakukan pengecekan serta melaporkan kepada KSOP kondisi kapal. Sehingga tidak ada masalah pada KM Satya Kencana III yang karam. Berkaitan dengan total kerugian masih belum dilakukan pendataan karena masih menunggu penyelidikan KNKT.

“Kami serahkan kepada KNKT terkait penyelidikan untuk memastikan penyebabnya. Kami tegaskan tidak ada satupun penumpang yang tertinggal di kapal, semua dijamin sudah keluar,” tegasnya. (son/ala/ko)