kaltengonline.com – Sejak dirintis pada Tahun 2010 sebagai Rumah Tahfiz Al Wafa hingga berkembang menjadi Pondok Pesantren Al Wafa, lingkungan pesantren belum memiliki masjid. Selasa (25/10), menjadi momen yang sangat ditunggu. Pasalnya, menjadi pertanda dimulainya pembangunan Masjid Al Wafa di lingkungan ponpes Jalan Talawang Raya tersebut.
Mewakili gubernur, Sekda Kalteng H Nuryakin dipercaya memulai peletakan batu pertama pembangunan masjid. Kehadirannya ini sebagai bentuk dukungan terhadap berkembangnya pondok pesantren di Bumi Tambun Bungai.
“Dengan dibangunnya masjid ini, diharapkan kita khususnya santri bisa lebih mencintai dan memakmurkan masjid dengan melaksanakan salat berjamaah dan menggelar kegiatan positif lainnya. Melalui masjid juga saatnya Umat Islam membangkitkan dan memelihara serta memulihkan citra diri sebagai muslim,” pesan sekda.
Sementara itu, ia mewakili Pemerintah Provinsi Kalteng juga memberikan bantuan hibah keagamaan untuk pembangunan masjid tersebut sebesar Rp100 Juta. Ia berharap hibah tersebut bermanfaat dalam proses pembangunan masjid. Selain itu, Pemprov Kalteng juga berupaya pada November mendatang, lingkungan Ponpes Al Wafa khususnya asrama putra sudah mendapat akses listrik.
Sebelumnya, Pengasuh Ponpes Al Wafa KH Chairuddin Halim mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Pemprov Kalteng. Dukungan tersebut menjadi dorongan bagi Ponpes Al Wafa untuk terus berkembang.
Di waktu yang sama, Pimpinan Ponpes Al Wafa H Rahmat Rusyadi Lc menuturkan Ponpes Al Wafa saat ini terdapat 220 santri mukim. Mereka terbagi dari santri pria yang berasrama di Jalan Talawang Raya dan Jalan Tjilik Riwut Km 12, serta santri putri di Jalan Dahlia. Para santri ini tidak hanya berasal dari Palangka Raya saja, tetapi juga dari berbagai daerah di Kalteng. Bahkan, ada santri yang berasal dari Aceh, Palembang, Banyuwangi dan Sulawesi.
“Target ke depan, Pondok Pesantren Al Wafa bisa mengirimkan santri untuk kuliah di luar negeri dengan bekal ilmu yang telah didapat selama di pondok,”ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini juga dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Guru Muhammad Rijani dipercaya memberikan tausiah. Dalam tausiahnya, ia menekankan kepada para santri untuk selalu mengingat berselawat dan menghormati para ustaz atau ustazah.(sos/ila/b5/ko)