Dinkes Pastikan Gagal Ginjal Akut Nihil di Barito Utara

oleh
oleh
H Siswandoyo

MUARA TEWEH- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara H Siswandoyo SKM MKes memastikan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Kabupaten Barito Utara nihil. “Kami sudah menerima laporan dari dokter spesialis anak di RSUD Muara Teweh belum ada kasus gagal ginjal akut pada anak-anak usia 18 tahun ke bawah,” kata Siswandoyo, Selasa (25/10) siang.

Menurut Kadinkes Barito Utara, berkaitan dengan penyakit gagal ginjal pada anak dan dugaan cemaran senyawa 39 bets dalam obat sirop, pihaknya selalu berpedoman pada kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan surat resmi BPOM tentang obat sirop mengandung senyawa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), ambang batas aman ditentukan sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Dari pengujian yang dilakukan terhadap 39 bets dari 26 sirop obat sampai dengan 24 Oktober 2022, BPOM menemukan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada tiga produk. Yakni Unibebi cough sirop (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DT-L7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.

Unibebi demam sirop (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @ 60 ml. Unibebi demam drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @ 15 ml.

“Kita sudah bikin surat imbauan sebanyak 3 kali kepada pusat dan tempat pelayanan kesehatan termasuk industri farmasi seperti apotik dan toko obat. Surat tersebut berdasarkan arahan Kemenkes dan BPOM,” ungkap Siwandoyo.

BPOM telah mengumumkan hasil uji cemaran EG tersebut belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirop obat memiliki keterkaitan langsung dengan kejadian gagal ginjal akut yang saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Versi BPOM, selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut. Seperti infeksi virus, bakteri leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca terpapar Covid-19.

“Memang harus memperbanyak surveilans guna memastikan penyebab gagal ginjal pada anak-anak. Nanti disurvei lalu didata riwayat penyakit serta obat apa saja yang dikonsumsi,” tegas Siswandoyo.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, terdapat 23 apotik dan 3 toko obat di daerah setempat. Salah satunya adalah toko obat yang berada di Desa Kandui, Kecamatan Gunung Timang. (her/ens/ko)