kaltengonline.com – Terkendalanya pembinaan untuk Lembaga seni qosudah Indonesia (Lasqi), membuat Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) meminta agar Lasqi dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) digabung menjadi satu. Hal itu disampaikannya saat melepas kafilah Festival Seni Qasidah (FSQ) Kotim untuk berlaga di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (25/10).
“Selama ini MTQ dan Lasqi itu berbeda, makanya lebih baik digabungkan saja,” ujarnya.
Penggabungan lembaga tersebut bertujuan untuk membentuk kepengurusan yang lebih efektif dan efisien. Sebab selama ini baik Lasqi maupun LPTQ memiliki sumber dana yang sama yakni dari Pemerintah Kabupaten Kotim.
“Langkah awal dari penggabungan lembaga ini adalah pada pelaksanaan MTQ di Bagendang, Mentaya Hilir Utara. Seni kasidah agar ditampilkan. Meski tidak ada lombanya,”ungkapnya.
Demi memperbaiki kualitas pemain, orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini berencana akan mendatangkan pelatih ditingkat Nasional. Hal itu bertujuan agar pemain Lasqi di Kotim dapat pembinaan dari orang yang sudah ahli dan berkompeten. Sehingga dengan begitu, akan terlahir pemain Lasqi yang handal dan lebih baik.
“Kami masih memperhitungkan anggaran untuk mendatangkan pelatih dari daerah yang memang baik pelatihnya di tingkat nasional, sehingga kualitas Seni dan Qasidah kita semakin baik lagi,” terangnya.
Dirinya menilai dengan adanya seni kasidah diyakini akan menambah meriah pelaksanaan MTQ. Hal ini untuk menambah gaung dan syiar MTQ tersebut. (sli/ans/ko)