PALANGKA RAYA – Ketua Harian DAD Kalteng yang juga mantan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi menyesalkan dugaan pembakaran foto gubernur dan wakil gubernur oleh mahasiswa yang melakukan demonstrasi pada Selasa (25/10). Menurut Andrie Elia aksi tersebut sungguh tidak beretika.
“Saya sesalkan aksi mahasiswa membakar foto gubernur dan wakil gubernur saat menyampaikan aspirasi. Aksi itu tidak beretika,” ujar Andrie kepada media, Kamis (27/10).
Menurutnya, menyampaikan aspirasi di depan umum tidak dilarang. Namun jangan sampai penyampaian aspirasi itu melanggar etika dan moral.
Andrie meminta agar tindakan tak terpuji ini menjadi bahan introspeksi bagi lembaga, mulai dari rektor, dekan, dan dosen. Seharusnya para pimpinan perguruan tinggi dan dosen mampu memberikan arahan kepada mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi.
“Sampaikan pendapat atau aspirasi secara beretika, bermoral, dan santun. Menurut saya membakar foto gubernur dan wakil gubernur sudah tidak beretika,” tegas Andrie.
Dikatakan Andrie, tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Selama kurang lebih tiga tahun, seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Kalteng khususnya mengalami kondisi krisis akibat pandemi.
Meski dalam kondisi ini, menurut Andrie, kepedulian gubernur terhadap dunia pendidikan, khususnya kepada Universitas Palangka Raya (UPR) sangatlah besar. Banyak bantuan yang telah diberikan.
“Pak Gubernur banyak membantu selama beberapa tahun saya menjadi rektor. Beliau memberikan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa tidak mampu,” sebut Andrie. (sma/bud)