kaltengonline.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Edy Purwanto selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Barsel membuka diskusi panel audit kasus stunting dan manajemen kasus stunting tahap II Kabupaten Barsel di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) setempat, Rabu (9/11).
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Barsel menghadirkan narasumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dr M Fitriyanto Leksono sebagai juru kunci diskusi tentang upaya yang harus dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting.
“Pemeriksaan kasus stunting sangat penting bertujuan, untuk mengidentifikasi risiko dan penyebab terjadinya kasus stunting, untuk kemudian dilakukan rekomendasi perbaikan penanganan kasus, sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” kata Fitriyanto, kemarin
Berdasarkan data BKKBN Kalteng, angka stunting di Barsel 31,4 persen pada tahun 2021. Diharapkan bisa berkurang menjadi 17,88 persen pada tahun 2024. Hal tersebut diperlukan dukungan dari berbagai perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS yang telah dibentuk Pemkab Barsel.
Edy menambahkan, proses penurunan stunting ini menjadi salah satu program prioritas utama Pemerintah Daerah Barsel. Harena hal ini akan berhubungan dengan sumber daya manusia di masa depan, yang harus diselesaikan dengan cepat
“Jika ini dibiarkan, anak-anak yang terkena stunting akan memiliki kemampuan kognitif yang rendah, dan rentan terhadap penyakit yang tidak menular, sehingga ketika besar memiliki tingkat produktivitas yang rendah. Hal ini dalam jangka panjang akan menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif,” tambah Edy.
Ia mengatakan, kesuksesan progam ini tidak hanya bergantung satu instansi saja, tetapi diperlukan kerja sama antarinstansi, sehingga program dapat berjalan lancar.
“Seluruh perangkat daerah dapat yang tergabung dalam TPPS bekerja sama, bersinergi dan saling mendukung serta dapat menjalankan tugas dan fungsi pada program dinas masing-masing untuk mengurangi angka stunting,” tegasnya.
Sekda berharap, diskusi ini bisa mendapatkan hasil maksimal tentang permasalahan yang akan dihadapi TPPS dan juga solusinya agar mempermudah dalam perhitungan anggaran sebagai langkah upaya penyusunan program-program ke depannya
“Saya berharap pada diskusi ini dapat menggali informasi dan kendala apa-apa saja yang akan dihadapi oleh tim sebagai bahan penyusunan anggaran dana program tahun 2023 mendatang di masing-masing dinas terkait,” harapnya. (*ben/ens/ko)