
NANGA BULIK – Setelah beberapa waktu lalu sukses melaksanakan Festival Balayah Lanting, Pemerintah Kabupaten Lamandau saat tengah bersiap untuk melaksanakan event nasional yakni Festival Babukung. Even yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamandau ini, rencana akan digelar selama tiga hari mulai tanggal 28-30 November 2022 mendatang.
Festival budaya Babukung Lamandau sendiri merupaka sejenis tarian topeng pada ritual adat Suku Dayak Tomun di Lamandau, yang masuk dalam ajang Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 atau yang sebelummya lebih dikenal dengan Calendar of Events (CoE) dan menjadi agenda rutin Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana menyampaikan, bahwa pelaksanaan Festival Babukung sendiri sekaligus sebagai penanda ataupun pemicu bangkitnya pariwisata di Lamandau setelah sempat terkendala akibat pandemi covid-19 beberapa waktu lalu.
“Dalam dunia pariwisata Festival Babukung merupakan salah satu ajang promosi wisata melalui destinasi budaya yang cukup diminati wisatawan. Untuk itulah kami mengajak para wisatawan baik mancanegara maupun domestik agar hadir dan menyaksikan Festival Babukung 2022,” ujar Bupati Lamandau H Hendra Lesmana, kepada Kalteng Pos, Selasa (15/11).
Bupati menjelaskan, Festival Babukung terbukti memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara, dan memecahkan Musium Rekor Indonesia (Muri), dengan rekor pemrakarsa dan penyelenggaraan unggahan Tari Babukung oleh penari terbanyak.
“Pelaksanaan event KEN 2022 rencananya bakal digelar pada 28 – 30 November 2022 mendatang, dimana Tahun 2022 ini adalah tahun ke-7 penyelenggaraan Festival Babukung dengan mengangkat tema, Bangkit bersama Pariwisata,” jelasnya.
Festival Babukung sendiri berawal dari Babukung yang merupakan sejenis tarian ritual kematian yang ada pada Adat Suku Dayak Tomun di Lamandau. Tarian ini menggunakan topeng dengan karakter hewan tertentu yang disebut Luha, sedangkan para penari disebut Bukung. Tujuan dari babukung untuk menghibur keluarga duka sembari menyerahkan bantuan
Bukung-bukung itu datang dari desa tetangga atau kelompok masyarakat dengan tujuan menghibur keluarga duka sembari menyerahkan bantuan, dan dari tradisi inilah awal digelarnya Festival Babukung di Kabupaten Lamandau.(lan)