kaltengonline.com – Helikopter milik Polri hilang kontak (lost contact) di perairan Pulau Buku Limau, Kecamatan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (27/11). Seharusnya helikopter dengan nomor Alut NBO 105 register P-1103 yang bertolak dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, itu mendarat di Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, menemukan satu personel korban kecelakaan Helikopter tipe NBO-105 milik Polri. Korban atas nama Bripda Anam ditemukan tim SAR di Pantai Burung Mandi, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (28/11).
”Betul, satu personel korban kecelakaan helikopter sudah ditemukan dan saat ini sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Manggar, Kabupaten Belitung Timur,” kata Kabid Humas Polda Kepulauan Babel AKBP Maladi seperti dilansir dari Antara di Babel, Senin (28/11).
Sebelumnya, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung Timur, bergerak menuju lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya Helikopter P-1103 milik Polri di wilayah perairan Belitung Timur.
”Iya, sekarang persiapan mau ke kapal menuju lokasi yang diduga titik jatuhnya helikopter tersebut,” kata Komandan Pos SAR Belitung Danang, Minggu (27/11).
Menurut Danang, tim SAR gabungan sekitar 40 personel telah berada di Pelabuhan Manggar dan bersiap menuju lokasi perairan yang diduga menjadi titik jatuhnya helikopter tersebut. ”Di sini sudah ramai, kurang lebih 40 orang tim gabungan. Kami juga membawa beberapa peralatan untuk menuju lokasi,” tambah Danang.
Dia menjelaskan, operasi SAR helikopter tipe NBO-105 tersebut resmi dimulai pada Minggu (27/11) malam. Dia menambahkan, dugaan sementara helikopter tersebut jatuh di sekitar wilayah perairan Manggar. ”Kami mencoba menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya helikopter itu,” terang Danang.
Perlu diketahui helikopter tersebut hendak mengisi bahan bakar. Namun, belum sampai di Tanjung Pandan, heli hilang kontak pukul 14.00 WIB. ”Take off dari Pangkalan Bun tujuan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Setelah itu, rencananya helikopter kembali ke Jakarta,” kata Kabidhumas Polda Bangka Belitung Kombes A. Maladi, Minggu (27/11).
Helikopter tersebut memuat empat anggota Polri. Satu di antaranya merupakan perwira. Mereka adalah AKP Arif Rahman Saleh (kapten), Briptu Lasminto, Aipda Joko M., dan Bripda Anam. ”Kami sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan pencarian. Tim SAR sudah turun ke lokasi,” tuturnya.
Mabes Polri melalui keterangan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan helikopter milik Polri hilang kontak di Bangka Belitung. Ihwal kronologi, dua helikopter take off dari Pangkalan Bun sekitar pukul 11.00. Yaitu, heli dengan nomor Alut NBO 105 register P-1103 dan NBO 105 register P-1113. Helikopter lebih dulu menuju Tanjung Pandan sebelum melanjutkan perjalanan dengan rute melewati Pangkalpinang–Lampung–Pondok Cabe, Jakarta.
Sesuai estimasi waktu perjalanan, helikopter seharusnya landing di Tanjung Pandan pukul 13.30. Namun, hanya satu helikopter, yakni register P-1113, yang berhasil mendarat. Satu helikopter lainnya, yakni NBO 105 register P-1103 tak kunjung tiba di Bandara Tanjung Pandan (TJQ).
Sementara itu, Sobri, nelayan Desa Baru, menemukan tiga bantalan kursi yang diduga bagian dari helikopter yang hilang kontak di perairan Manggar, Belitung Timur. Sobri mengaku sempat melihat benda melayang di udara di sekitar Pulau Buku Limau pada pukul 13.30 WIB.
Saat itu Sobri melaut seorang diri dalam perjalanan pulang menuju Desa Baru setelah memancing di Pulau Buku Limau. ”Banyak barang timbul (mengapung, Red). Saya nggak ngambil, balik kanan karena hujan,” ujarnya.
Menurut Sobri, di belakangnya masih terdapat beberapa nelayan yang juga hendak pulang ke Manggar. Namun, dia tidak mengetahui apakah nelayan-nelayan tersebut ikut mengambil barang yang diduga bagian dari helikopter NBO 105 register P-1103.(jpc/ko)