SUKAMARA-Wakil Bupati Sukamara, Ahmadi membuka Diskusi Publik Napak Tilas 4 Abad Sukamara Kota Bandar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Kebudayaan Sukamara, belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, Ahmadi mengatakan, untuk memajukan daerah untuk saat ini harus ada sesuatu yang dapat dijual, yakni salah satunya adalah sejarah kebudayaan.
“Jadi kebudayaan Sukamara ini apa yang dapat dijual, tentunya yang didapat saat ini adalah sejarah, bagaimana sejarah itu menghasilkan sebuah budaya dan identitas itu yang harus kita lestarikan,” ucap Ahmadi.
Ahmadi berharap, dengan adanya diskusi publik tersebut dapat memberikan masukan, terlebih saat ini telah adanya dukungan sarana dan prasarana yang ada, sehingga upaya melestarikan budaya dan sejarah Kabupaten Sukamara bisa semakin maksimal.
“Tentunya saya berharap dengan adanya diskusi publik tersebut dapat memberikan masukan, terlebih saat ini telah adanya dukungan sarana dan prasarana yang ada, sehingga upaya melestarikan budaya dan sejarah Kabupaten Sukamara bisa semakin maksimal,” tandasnya.
Pihaknya sudah siapkan fasilitas yang ada, kedepan yang menjadi ciri khas serta peninggalan sejarah adat dan budaya Sukamara ini bisa disimpan dan dilestarikan.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Sukamara, Chairuddin mengatakan, dalam diskusi publik tersebut juga ada membedah buku yaitu Selayang Pandang Sukamara, yang ditulis oleh salah satu putra terbaik Sukamara.
Dirinya bersyukur, karena memiliki SDM yang unggul dalam melestarikan budaya Kabupaten Sukamara salah satunya dengan membuat buku selayang pandang.
Melalui forum ini maka diharapkan, semua pihak nantinya bisa mengetahui serta memberikan masukan sesuai dengan yang ada, agar sejarah Kabupaten Sukamara ini bisa diletarikan dan para guru bisa memberikan pengetahuan ini kepada siswa. (nhz/ko)
