Jelang Ramadan, Pantau Harga Sembako

oleh
oleh
MEMANTAU: Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor melakukan pemantauan harga sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya, beberapa waktu lalu.

SAMPIT-Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) setempat agar sering turun ke lapangan atau kepasar untuk melakukan pemantauan dan perkembangan harga sembako. Khususnya menjelang bulan Ramadan.

“Saya minta Disdagperin harus sering turun ke pasar untuk memantau harga sembako, apalagi nanti menjelang bulan Ramadan. Kita rarus upayakan harga sembako agar tetap stabil,” kata Halikin Jumat (10/2).

Menurutnya lonjakan harga sembako dapat menyebabkan terjadinya infl asi, maka dari itu harga sembako di Kabupaten Kotim harus tetap stabil agar tidak terjadi inflasi yang tinggi di daerah ini, karena laju infl asi pada September 2022 lalu cukup tinggi hingga mencapai 8,85 persen sehingga menjadi salah satu daerah dengan infl asi tertinggi di Indonesia.

“Berkat kerja keras semua pihak, secara berangsur-angsur laju infl asi dapat dikendalikan dan terus mengalami penurunan hingga pada Desember 2022 menjadi 5,99 persen, dan kembali menurun pada bulan Januari 2023 menjadi 5.50 persen, dan itu harus kita jaga agar tidak naik lagi,” ucap Halikin.

Dirinya juga meminta kepada para pedagang di daerah itu tidak menaikkan harga kebutuhan masyarakat secara berlebihan menjelang dan selama bulan Ramadhan nanti, Biasanya menjelang dan saat bulan harga kebutuhan pokok biasanya naik seiring meningkatnya permintaan.

Terlebih jika distribusi terhambat akibat gangguan gelombang tinggi maupun kendala lain, harga dengan cepat akan naik.

“Saya minta para pedagang jangan memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga semaunya. Kalau memang harga terpaksa naik, jangan terlalu memberatkan masyarakat, apalagi sebagian kebutuhan di Kabupaten Kotim dipasok dari luar daerah. Kondisi itu menyebabkan ketika pasokan terhambat dan stok berkurang, harga langsung naik,” ujar Halikin.

Dirinya juga menintruksikan Disdagperin untuk memantau perkembangan harga di pasar dan kalaupun ada komoditas yang harganya naik tetapi masih dalam batas kewajaran sehingga tidak terlalu memberatkan masyarakat.

“Saya intruksikan kepada Disdagperin dan distributor-distributornya untuk saling melakukan komunikasi agar mudah mengetahui perkembangan harga dilapangan dan yang terpenting adalah distribusi dan pengawasannya,” tutupnya. (bah/ans/ko)