UPR dan BI Dukung Ekonomi Hijau

by
by
EKONOMI HIJAU: Rektor UPR Prof Dr Ir Salampak MS, bersama Deputi Kepala Perwakilan BI Koordinator Wilayah Kalimantan Bimo Epyanto,Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufi k Saleh dan tiga orang pembicara dari United Nation SDSN, Prof Mazlin Bin Mochtar, Prof Leong Yeun Yong, Prof Wing Thye Woo.

PALANGKA RAYA– Universitas Palangka Raya (UPR) dan Bank Indonesia (BI) mendukung ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan. Dukungan itu diwujudkan dengan menggelar kuliah umum dengan tema “Starting Green Transition in Kalimantan to Entrench Economic Dynamism, Social Progress, and Environmental Sustainability,” Jumat (10/2).

Kuliah umum menghadirkan narasumber dari UN SDSN, Prof Wing Th ye Woo dari University of California, Davis yang juga sebagai Wakil Presiden UN SDSN. Kegiatan diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

Rektor UPR, Prof Dr Ir Salampak MS dalam sambutannya menyampaikan apresiasi serta sambutan hangat kepada Prof Wing Th ye Woo, Prof Mazlin Bin Mokhtar dan Prof Leong Yeun Yoong yang sudah berkenan hadir di UPR.

Rektor menjelaskan, UPR sangat mendukung program-program dalam rangka mewujudkan Kalimantan hijau melalui pendekatan ekonomi hijau sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan.

Pola ilmiah pokok UPR Raya sebagaimana yang tertuang dalam statuta.

“Yaitu, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan arah pengembangan pada daerah rawa gambut tropika serta daerah aliran sungai dan lingkungannya”. Pola ilmiah ini mengarahkan semua pihak harus memberikan perhatian yang utuh untuk menjaga ekosistem lahan gambut melalui kegiatan penelitian, pengabdian dan kurikulum pembelajaran.

“Untuk mewujudkan pola ilmiah ini, kami mengharapkan kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat di lahan gambut agar masyarakat bukan hanya menjadi perambah hutan dan lingkungan, tetapi menjadi penjaga hutan, penjaga sungai, dan penjaga lahan gambut.

Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah dengan memperkuat dinamika ekonomi, kemajuan sosial dan kelestarian lingkungan,” ujar Salampak.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Koordinator Wilayah Kalimantan, Bimo Epyanto, menyampaikan saat ini Pemerintah Indonesia punya komitmen dalam mendukung penurunan emisi gas rumah kaca dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Dengan dinamika dan tantangan ini kita yang di Kalimantan perlu berkolaborasi dalam memandang Kalimantan di masa yang akan datang yang sarat akan ekonomui hijau dan berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan yang nantinya berdampak kepada kesejahteraan masyarakat, melalui rencana pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan menitik beratkan pada pembangunan yang rendah karbon dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati,” urainya.

Kuliah umum ini merupakan rangkaian ketiga yang sudah dilaksanakan di Kalimantan Barat, di Kalimantan Timur dan saat ini di Kalimantan Tengah.

Provinsi Kalimantan Tengah sedang menuju pertumbuhan ekonomi hijau (green growth) yang selaras, serasi, dan seimbang antara tiga pilar utama pembangunan.

Yakni pertumbuhan yang ramah lingkungan; meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan pertumbuhan ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat Kalimantan Tengah, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. (hms/sma/ko)

Leave a Reply