Dewan Dorong Pengelolaan Desa Wisata di Perkotaan

oleh
oleh
KUNJUNGAN : Wakil Ketua III DPRD Kalteng Faridawaty Darland Atjeh bersama rombongan saat melakukan kunjungan kerja ke SMK Telkom Banjarmasin, Kalsel, beberapa waktu lalu.

“Saya yakin di kabupaten atau kota di Kalteng ini ada desa di wilayah perkotaan yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata. Saat ini di Kalteng masih minim kita jumpai desa wisata, meskipun ada pengelolaannya, tapi masih belum maksimal”

Faridawaty Darland Atjeh Wakil Ketua III DPRD Kalteng

PALANGKA RAYA-Pengelolaan desa wisata perlu dimaksimal di wilayah perkotaan oleh pemerintah daerah (pemda) baik provinsi, kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah melalui instansi terkait. Hal ini disampaikan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng Faridawaty Darland Atjeh.

Menurut Faridawaty, potensi desa wisata di wilayah perkotaan akan memberikan dampak positif, baik bagi daerah itu sendiri maupun masyarakat, dan di wilayah Kalteng ini secara keseluruhan pasti ada desa yang berpotensi bisa dikelola oleh pemda sebagai desa wisata.

“Saya yakin di kabupaten atau kota di Kalteng ini ada desa di wilayah perkotaan yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata. Saat ini khususnya di Kalteng sendiri masih minim kita jumpai desa wisata, meskipun ada pengelolaannya, tapi masih belum maksimal,” ujarnya.

Ketua DPW Partai Nasdem Kalteng ini juga mengatakan, Kalteng seharusnya dapat mencontohkan desa wisata yang ada di Jakarta yakni Pecinan Glodok. Di mana desa itu sangat berkembang pesat dan terkelola dengan baik, sehingga pada tahun 2022 lalu mendapat anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Disebutkannya, bahwa desa wisata apabila dikelola dengan baik pastinya akan dapat mendatangkan wisatawan untuk berkunjung, dan itu tentu memberikan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD) maupun perekonomian masyarakat melalui UMKM.

Di sisi lain, dalam mengelola sebuah desa wisata tentunya juga harus ada kolaborasi antara pemda dengan pemerintahan desa maupun masyarakat, sehingga desa itu mampu berkembang dan menjadi desa wisata yang dapat menarik minat wisatawan baik lokal, nasional maupun internasional.

“Contohnya di Palangka Raya, ada desa wisata di Tangkiling. Tinggal hanya dipoles atau ditingkatkan lagi sarana dan prasarananya dan didukung oleh pemda dari segi anggaran pengembangan, maka desa wisata yang ada di wilayah itu akan mampu menjadi destinasi kunjungan wisatawan tanpa henti,” tegasnya. (irj/ens/ko)