kaltengonline.com – Penutupan total Jembatan Katingan pada rencana pembangunan tahap I dimajukan. Sebelumnya, penutupan total dijadwalkan pada tanggal 28 Maret 2023. Namun menyesuaikan rencana terbaru, penutupan total jembatan bakal dimajukan sehari, tepatnya tanggal 27 Maret.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Kalteng Tirtajaya ST MT membenarkan bahwa jadwal penutupan jembatan akan dimajukan ke tanggal 27 Maret. Adapun alasan dimajukannya jadwal itu yakni untuk mempercepat pembenahan jembatan.
“Penutupan total jembatan untuk pembangunan tahap I dipercepat ke tanggal 27 Maret, dari jadwal sebelumnya tanggal 28 Maret, jadi dipercepat satu hari, ini dilakukan agar perbaikan jembatan bisa selesai lebih cepat,” beber Tirta kepada Kalteng Pos, Senin (20/3).
Dikatakannya bahwa jam penutupan total jembatan masih sama seperti jadwal sebelumnya. Yang berubah hanya hari penutupan total jembatannya. “Waktunya tetap sama, yakni jam 11 malam sampai jam 5 pagi, hanya dipercepat harinya saja, untuk waktu yang lainnya tetap sama, jadi tanggal 28 sudah bisa dilewati kendaraan,” ucapnya.
Untuk jadwal lainnya, lanjut Tirta, sejauh ini belum ada perubahan. Mengenai pembangunan tahap II yang juga ada jadwal penutupan jembatan secara total, persisnya tanggal 7 April mendatang, tidak ada perubahan. “Jadi perubahannya hanya pada tanggal 28 itu saja, jadwal yang lain tidak ada perubahan, baik tanggal maupun waktu,” tambahnya.
Tirta mengingatkan masyarakat pengguna jembatan perihal tanggal penting berkenaan penutupan Jembatan Kahayan ini. Tak hanya itu, selama proses pemeliharaan jembatan, pengguna jalan hanya bisa memakai satu jalur. Karena itu pengendara diharapkan memperhatikan tonase atau berat muatan kendaraan yang akan melewati jembatan.
“Selama proses pengerjaan kami menerapkan pembatasan tonase kendaraan, yang lewat tidak boleh lebih dari 6 ton, nanti akan ada penertiban oleh pihak satlantas dan dinas perhubungan untuk kendaraan yang melebihi tonase 6 ton, terkait itu masih dikoordinasikan lagi dengan bupati dan diadakan rapat internal seluruh stakeholder,” pungkasnya. (dan/ce/ala/ko)