Ratusan Anak di Kalteng Terpapar TBC

by
by

PALANGKA RAYA-24 Maret lalu diperingati sebagai Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia. Tahun 2022, tercatat ada ribuan kasus TBC atau TB di Kalteng. Jumlahnya naik dibandingkan data tahun 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah kasus TBC di Kalteng sebanyak 3.202. Dari jumlah tersebut, ada 488 anak di terpapar.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Riza Syahputra menuturkan, Kalteng termasuk daerah yang cukup tinggi kasus TBC-nya.

“Namun kalau dilihat se-Indonesia, kasus di Kalteng ini enggak banyak, yang paling banyak itu di daerah Jawa, utamanya Jawa Barat, itu paling banyak kasusnya secara nasional,” beber Riza kepada Kalteng Pos melalui panggilan WhatsApp, Minggu (26/3).

Kasus TBC di Kalteng per daerah berbanding lurus dengan jumlah penduduknya. Riza menyebut, kasus TBC di perkotaan padat penduduk cenderung lebih banyak dibandingkan daerah-daerah lain yang penduduknya lebih sedikit.

“Seperti di Kotim, Kobar, dan Palangka Raya, daerah-daerah itu kan termasuk wilayah perkotaan yang padat penduduk,” ucapnya.

Adapun untuk kasus TBC pada anak-anak, lanjut Riza, terdapat ratusan anak di Kalteng yang ditemukan kasus TBC pada 2022 lalu, yakni 488 anak. “TBC anak, baik perempuan atau laki-laki, sama-sama rentan tertular TBC, tidak melihat umur,” tambahnya.

Riza menjelaskan, TBC merupakan radang paru-paru yang bisa tertular cepat dari orang dewasa ke anak-anak, karena daya tahan tubuh anak umumnya masih rendah. Biasanya TBC ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah.

“Nama penyebab penyakitnya yakni dari mircobacterium tuberculosa, kuman ini apabila seseorang tinggal di rumah enggak sehat, dia akan cepat menularkan, orang itu apabila batuk, ludahnya terciprat ke udara, maka orang itu akan menularkan ke orang lain,” ujarnya.

Seseorang yang tertular TBC, kondisi badannya akan makin kurus. Jika sudah dua bulan mengalami gejala demikian, si penderita akan mengalami batuk tanpa henti, sesak napas, dan berat badan makin berkurang. “Itulah ciri-ciri yang sering ditemukan dari penderita TBC ini,” imbuhnya.

Jika sudah mengalami batukbatuk secara intens, menurut Riza harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

“Sesuai anjuran dari kementerian, pergilah ke faskes terdekat, seperti pustu, puskesmas, dan lainnya, sehingga bisa diperiksa kondisi fisik, batuknya berapa lama, dan lain-lain,” jelasnya.

Riza menyebut semua orang rentan terpapar TBC, tanpa memandang usia dan jenis kelamin.

“TBC tidak kenal umur dan jenis kelamin, jadi siapa pun berpotensi untuk tertular apabila ada kuman pemicu TBC yang masuk ke dalam tubuhnya, baik anak-anak, remaja, dewasa, lansia, semua rentan kalau sudah tertular dari orang yang positif TBC,” tuturnya.

Angka TBC di Kalteng masih berpotensi untuk meningkat. Itu bisa saja terjadi jika upaya penemuan kasus TBC belum bisa dilakukan secara maksimal. Riza mengungkapkan karena wilayah Kalteng yang begitu luas, sebaran nakes terlatih untuk melakukan penemuan kasus TBC di Kalteng secara merata di tiap daerah belum dapat dilakukan dengan baik.

“Selain itu, nakes kita juga enggak terlalu banyak, sehingga untuk daerah- daerah ujung di Kalteng, seperti Tumbang Kunyi, itu kan banyak kasusnya, tetapi nakes kita cuman sampai ke Tumbang Kunyi saja, daerah ke atasnya lagi kurang pelayanan, kami tidak bisa menjangkau daerah-daerah hulunya,” bebernya.

Tak hanya itu, Riza menyebut pihaknya juga mengalami kesulitan dalam menetapkan nakes yang mengelola pencarian kasus TBC per daerah. “Meski kami sudah menetapkan nakes yang bertugas sebagai pengelola TB, tapi sering berganti-ganti, seperti di Pulpis, sudah kami latih petugasnya untuk mengelola TB tahun 2022, eh tahun 2023 malah diganti, bergeser ke tempat lain, inilah kesulitan kami, harus melatih lagi nakes yang baru,” tuturnya.

Untuk diketahui, target temuan kasus sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sesuai kondisi tiap daerah. Pada tahun 2022 lalu, Kalteng ditargetkan untuk mencari 10.689 kasus TBC, sementara tahun itu jumlah pasienterobatihanyamencapai4.164 orang. “Untuk mengatasi ini, kami sudah sarankan agar petugas yang sudahterlatihtidakdipindah-pindahkan,” tandasnya. (dan/ce/ala/ko)

Leave a Reply