Penanganan Inflasi Membuahkan Hasil

oleh
oleh

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng fokus dalam pengendalian inflasi beberapa waktu terakhir, upaya ini membuahkan hasil dengan menurunkan angka inflasi di Kalteng. Sebelumnya, angka infl asi Kalteng berada pada urutan kedua se-Indonesia, namun saat ini sudah berada pada urutan ke-16.

Sekda Kalteng H Nuryakin mengatakan, meski Kalteng sudah berada pada urutan ke-16, namun sebagai upaya antisipasi pengendalian inflasi di masing-masing daerah terutama kabupaten, agar satgas pangan bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) provinsi turun langsung ke kabupaten/ kota. Dalam rangka melaksanakan sidak pasar untuk beberapa bahan pokok penting di daerah.

“TPID provinsi harus turun ke daerah untuk mengecek bapokting seperti minyak goreng dan beberapa lainnya,” katanya, Selasa (28/3).

Selain itu, sekda menyebut beberapa hal yang diperoleh pada rapat pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat pada Senin (27/3) lalu salah satunya perlu mewaspadai komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Ramadan dan Idulfitri.

Pasalnya, komoditas penyumbang inflasi di Pulau Kalimantan atau di luar Pulau Jawa yakni beras, cabai rawit, cabai merah dan daging ayam ras.

“Ada sepuluh kabupaten/kota di Indonesia dengan fluktuasi harga cabai merah tertinggi terjadi di Pulau Morotai, Tomohon, Kubu Raya, Humbang Kasundutan, dan Kabupaten Murung Raya yang berada di urutan kelima,” ucap sekda.

Untuk itu, sekda mengimbau pemerintah daerah di kabupaten/ kota termasuk masyarakat agar terus melalukan gerakan menanam cabai sebagai antisipasi harga cabai mengalami kenaikan.

Pada momentum Ramadan ini, Pemprov Kalteng juga mengimbau agar para pejabat tidak melakukan buka puasa bersama. Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penyelenggaraan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 2023.

“Hal ini karena mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya lantaran pemerintah masih menerapkan prinsip kehati-hatian penanganan Covid-19 karena saat ini masih dalam transisi pandemi menuju endemi, juga untuk menerapkan pola hidup sederhana bagi ASN,” tutupnya. (abw/ko)