Wahid Prihatin Honorer Tidak Dapat THR

oleh
oleh

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Wahid Yusuf prihatin atas pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas tentang penyaluran THR bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Pasalnya dalam keputusan itu, tenaga honorer tidak mendapat THR.

“Jujur saya sedikit prihatin dengan keputusan Menpan-RB yang menyatakan hanya mengatur THR untuk aparatur sipil negara (ASN) yang digaji menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun berbanding terbalik dengan honorer tenaga honorer yang tidak dapat THR dari pemerintah,” ungkap Wahid Yusuf, Selasa (4/4).

Menurut Wahid Yusuf, seharusnya pemerintah pusat bisa mengedepankan rasa keadilan. Apalagi aturan terkait THR telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 tahun 2023 yang diteken oleh Presiden Jokowi pada tanggal 29 Maret 2023, jadi keputusan tersebut akhirnya jadi berbanding terbalik.

“Apabila diselaraskan dengan rasa keadilan, kebijakan bertentangan dengan rasa keadilan, para honorer juga berjasa untuk pembangunan di Indonesia, hingga di pelosok daerah, seharusnya pengabdian mereka harus diperhatikan khususnya mendapat THR,” ucap Wahid Yusuf.

Perekonomian rekan honorer seharusnya bisa jadi pertimbangan pemerintah, menurutnya masih banyaknya honorer yang hidup dengan kondisi ekonomi serba paspasan.

Bahkan kekurangan dari segi hal pendapatan dari pekerjaan dan seharusnya ada kebijakan yang bisa membantu para honorer ini.

Namun, dirinya turut mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemko Palangka Raya, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin yang memberikan bantuan dengan membiayai pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan kepada 904 Ketua RT/RW dan 517 Guru Honorer. Hal itu dirasa cukup membantu di tengah ketimpangan yang ada.

“Saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Wali Kota Palangka Raya (Fairid Naparin) yang peduli dengan jaminan kesehatan bagi guru honorer. Saya harap tidak hanya pada guru honorer saja, namun ada banyak honorer yang ada di Kota Palangka Raya yang punya andil dalam membangun Kota ini,” pungkasnya. (ena/uni/ko)