“Tes kedua ini sistem gugur kalau tidak sampai passing grade dengan nilai minimal 70 mereka gugur, dan nilainya langsung diketahui karena sistem online dan itu tidak bisa dibantu”
Sanggul Lumban Gaol Kepala Kesbangpol Kotim
SAMPIT-Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Sanggul Lumban Gaol mengatakan, pihaknya sudah melakukan tes seleksi Paskibraka tahap kedua dengan materi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Masih ada empat tahapan yang harus dilalui peserta untuk dapat lulus menjadi paskibraka tahun ini. Apalagi tesnya lebih berat dari tahun sebelumnya.
“Tes kedua ini sistem gugur kalau tidak sampai passing grade dengan nilai minimal 70 mereka gugur, dan nilainya langsung diketahui karena sistem online dan itu tidak bisa dibantu,” kata Sanggul.
Menurutnya pedaftar awal adalah sebanyak 384 peserta, dan yang lulus untuk mengikuti seleksi tahap pertama ada 223 dan mereka mengikuti seleksi tahap kedua secara terpusat dengan materi Pancasila dan wawasan kebangsaan, dari Badan Pembinaan Idealogi Pancasila.
“Setelah dilakukan seleksi tahap kedua akan terpilih nanti ada sekitar 125 peserta dan mereka terpilih akan dilakukan tes sikologi, kesehatan dan narkoba, kita akan bekerjasama dengan pihak rumah sakit umum dr.Murjani Sampit untuk melakukannya,” sampai Sanggul.
Setelah itu pihaknya juga akan melakukan tes kesamaptaan dan masih ada empat tes lagi yang harus mereka ikuti baru nanti terpilih 75 peserta, 71 yang akan mengikuti paskibraka di Kabupaten dan 4 peserta dikirim ke Provinsi untuk mengikuti seleksi ke tingkat Nasional.
“Untuk pengumuman hasil seluruhnya akan dilaksanakan pada 2 Mei nanti, Peserta yang lulus sebanyak 71 orang itu, kemudian akan menjalani latihan tiga kali dalam seminggu, sebelum mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan 1 Agustus sampai tiba waktunya bertugas menaikkan dan menurunkan bendera merah putih saat peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti,” ujar Sanggul Dirinya juga mengatakan depan pihaknya akan mening katkan sosialisasi ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah di wilayah pedalaman.
Dan akan mengimbau camat dan perusahaan untuk membantu memfasilitasi, karena saat ini sebagian peserta difasilitasi perusahaan karena mereka peserta dari sekolah yang dimiliki oleh perusahaan.
“Kalau peserta yang paling jauh adalah dari Tumbang Penyahuan Kecamatan Antang Kalang, karena terpusat di Kabupaten untuk melakukan tesnya sehingga peserta harus bulak-balik dengan biaya yang cukup lumayan maka dari itu diharapkan kedepannya pihak perusahaan dapat membantu peserta dari sekolah pedalaman,” tutupnya. (bah/ans/ko)