Barito Utara Posisi Terbawah Tauval SPBE Se-Kalteng

oleh
oleh
EKSPOS AWAL : Kepala Dinas Kominfosandi Barito Utara HM Ikhsan menyampaikan laporan expose awal penyusunan dokumen arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Road Map Smart City (RMSC) di Aula Kantor BappedaLitbang Barito Utara, Selasa (11/4).

MUARA TEWEH – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kabupaten Barito Utara (Batara) HM Ikhsan mengatakan, berkaca dari hasil Pemantauan dan Evaluasi (Tauval) Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN RB) tahun 2022, Kabupaten Barito Utara memperoleh nilai indeks 1,42 (satu koma empat dua) termasuk predikat kurang atau terendah dalam penilaian indeks SPBE.

“Pada tahun 2022 tersebut juga, Kabupaten Barito Utara menduduki posisi terbawah untuk hasil Tauval SPBE di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, di bawah Kabupaten Pulang Pisau dengan indeks 1,64 (satu koma enam empat),” kata HM Ikhsan pada expose awal penyusunan dokumen arsitektur SPBE dan RMSC di Aula Kantor BappedaLitbang Barito Utara, Selasa (11/4).

Secara faktualnya, menurut Ikhsan, Barito Utara tidak tertinggal dalam penerapan teknologi informasi dalam urusan kepemerintahan dan layanan publik. Jika digali secara data, Barito Utara memiliki cukup banyak aplikasi dan sistem informasi.

“Namun ternyata, minimnya pemahaman konsep dasar SPBE yang menjadi salah satu parameter rendahnya indeks SPBE di Kabupaten Barito Utara. Konsep dasar SPBE yang bertitik berat pada integrasi dan unifikasi,” ucapnya.

Integrasi yang dimaksud adalah proses penyatuan komponen atau sistem-sistem yang lebih kecil ke dalam satu sistem utama yang terpadu. Keterpaduan sistem utama inilah yang kemudian dikenal dengan istilah unifikasi. Ketiadaan integrasi dan unifikasi inilah yang juga berdampak pada rendahnya indeks SPBE di Barito Utara. (her/ens/ko)