“Keberadaan guru pendamping bagian dari penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya”
Lisda Arriyana Pj Bupati Barito Selatan
BUNTOK – Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 6 yang merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar episode kelima telah dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mengharapkan agar guru-guru terbaik itu menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders).
Lokakarya tujuh hari adalah pameran panen hasil belajar berupa program dan aksi nyata yang sudah dilakukan di sekolah setiap guru untuk divisualkan, bahkan dipresentasikan.
Sebagai akhir rangkaian kegiatan pendidikan guru penggerak, lokakarya ketujuh menjadi muara dari serangkaian kegiatan daring dan luring. Daring melalui video conference, sedangkan luring melalui pendampingan individu dan lokakarya.
“Oleh karena itu, sebagai pimpinan daerah, saya menyempatkan hadir di sini sebagai bentuk dukungan dan juga apresiasi kepada bapak ibu guru, dan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah mempersyaratkan dimilikinya sertifikat guru penggerak,” kata Pj Bupati Barsel Lisda Arriyana, Minggu (16/4).
Lisda juga berharap, agar para calon guru penggerak memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Bahkan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan memiliki harapan besar agar semua guru lulus dalam program tersebut dan bisa berkiprah mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di Barsel sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, di mana keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya.
“Saya mendorong kepada saudara semua, para calon guru penggerak, untuk dapat menggerakkan komunitas belajar di sekolah, dapat menjadi agen perubahan bagi rekan guru yang lain dalam proses pembelajaran. Yang terpenting, mendorong kepemimpinan siswanya dengan menjadi teladan serta agen transformasi ekosistem pendidikan dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Kita tahu bersama keberadaan guru pendamping juga bagian dari penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya,” tegasnya. (ena/ens/ko)