SAMPIT-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat mengapresiasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang gencar melakukan jemput bola dalam meningkatkan pelayanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) ke kecamatan-kecamatan.
“Kami sangat mendukung Disdukcapil melakukan jemput bola ke kecamatan- kecamatan yang ada di Kabupaten Kotim, Guna meningkatkan pelayanan IKD agar hasilnya maksimal,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, Jumat (5/5).
Menurutnya, kalau pihak Disdukcapil hanya berharap masyarakat yang datang ke kantor atau mal pelayanan publik, itu akan memerlukan waktu lama. Apalagi aktivasi identitas kependudukan digital itu hanya bisa dilakukan oleh petugas dan menggunakan perangkat milik Disdukcapil.
“Aktivasi IKD tidak katanya tidak memerlukan waktu lama. Hanya saja proses aktivasi harus dilakukan oleh petugas dan menggunakan perangkat milik Disdukcapil sehingga warga harus datang ke kantor Disdukcapil atau Mal Pelayanan Publik, atau mendatangi tempat dimana Disdukcapil sedang melaksanakan pelayanan jemput bola,” ucap Riskon.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan program IKD di Kabupaten Kotim, saat ini realisasinya masih rendah, padahal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan aktivasi IKD di setiap daerah hingga akhir tahun nanti minimal 25 persen dari jumlah wajib Kartu Tanda Penduduk (KTP) di masing-masing daerah.
“Menurut Data Disdukcapil, saat ini jumlah wajib KTP di Kabupaten Kotim sebanyak 308.309 jiwa. Artinya kalau 25 persen dari jumlah itu ada sekitar 77.000 jiwa lebih masyarakat kita yang harus mengaktivasi IKD, sementara awal bulan Mei 2023 yang mengaktivasi baru sebanyak 2.259 jiwa. Artinya masih ada 75.000 lebih masyarakat yang harus mengaktivasi IKD,” ucap Riskon.
Dirinya mengatakan dengan mengaktivasi IKD akan memudahkan dalam hal pendataan pemilih pemilu serta mendukung pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Kotim, dan Bagi pegawai negeri, identitas kependudukan digital juga memuat kartu pegawai sehingga sangat membantu dalam berbagai keperluan.
“Saya mengimbau masyarakat untuk turut serta mengaktivasi IKD nya masing-masing, apalagi manfaatnya untuk diri kita sendiri, terutama untuk warga kalangan milenial, diharapkan bisa aktif dan menjadi contoh bagi warga lainnya, dengan membantu pemerintah daerah dalam mencapai target 25 persen yang diminta pemerintah pusat,” tutupnya. (bah/ram/ko)