Memudahkan Para Murid Mengerjakan Soal Tes

by
by
TERTIB: Pelaksanaan tes sumatif di SDN 6 Palangka Raya berjalan lancar, Senin (8/5).

Tes sumatif merupakan nama baru pengganti ujian akhir untuk tingkat sekolah dasar (SD). Pelaksanaan tes sumatif ini berlangsung selama dua minggu. Seminggu pertama untuk tes tertulis, kemudian pekan berikutnya praktik.

WULAN SARI-DHEA-MUTOHAROHILHAM, Palangka Raya

SUASANA hening begitu terasa ketika memasuki halaman SDN 6 Palangka Raya, Senin (8/5). Para murid sudah memasuki ruang kelas. Beberapa guru terlihat berjalan memasuki empat ruangan yang digunakan untuk tes sumatif. Kemudian lembaran soal dibagikan.

Para murid tampak serius. Pena dipegang di tangan masing-masing.

Ada juga yang terlihat gelisah.

Garuk-garuk kepala dan bersandar ke tembok.

Kepala sekolah SDN 6 Palangka Raya Bayer menyebut, ada 62 murid yang berpartisipasi dalam tes sumatif kali ini. Pelaksanaan tes berjalan lancar tanpa kendala.

Semua murid hadir mengikuti tes. Tiap hari ada dua mata pelajaran yang diuji. Pihaknya meyakini anak didik bisa melewati tes ini. Tiap hari para guru selalu mengingatkan anak didiknya untuk mengurangi waktu bermain demi menjaga kesehatan dan menghindari ketidakhadiran saat pelaksanaan tes.

“Sebelum tes ini, murid-murid sudah mengikuti try out yang cukup, mulai dari materi kelas IV hingga materi kelas VI,” ungkap pemimpin sekolah di Jalan Tjilik Riwut Km 1 itu, kemarin.

Bayer menyampaikan harapannya kepada pemangku kebijakan, agar kurikulum yang sudah ada (Kurikulum Merdeka) tidak cepat diganti. Terlalu cepat pergantian kurikulum menuntut para orang tua murid untuk selalu membeli buku baru demi menunjang belajara anak. Sementara tidak semua orang tua atau wali murid punya perekonomian yang baik.

“Kami berharap kurikulum tidak terlalu cepat diganti, karena kasihan orang tua murid tiap semester harus beli buku, jika kita bandingkan dengan kurikulum yang dulu, itu cukup lama pergantiannya, jadi buku bisa digunakan untuk beberapa generasi,” tuturnya.

Kalteng Pos juga meninjau pelaksanaan tes sumatif di SDN 8 Menteng. Suasananya pun serupa.

Masrun selaku Kepala SDN 8 Menteng mengatakan, pelaksanaan tes sumatif hari pertama tidak berkendala.

Sebanyak 99 murid hadir dan dibagi ke dalam lima ruang kelas.

Tes hari pertama adalah tes mata pelajaran Agama dan PPKN. “Alhamdulillah, tes hari ini tidak ada kendala sama sekali,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Palangka Sumiati mengatakan, ada 61 murid yang berpartisipasi dalam tes sumatif di sekolah yang dipimpinnya itu. Dalam persiapan dan pelaksaan penilaian sumatif tidak ditemukannya kendala berarti, karena sudah ada persiapan sejak jauh-jauh hari. Pihak sekolah juga telah memberikan satu hari tenang untuk para murid mempersiapkan diri menghadapi tes sumatif kali ini.

“Karena biasanya habis libur panjang itu, anak-anak kadang masih blank dalam belajar,” ujarnya.

Hal positif tes sumatif kali ini bahwa sistematika pelaksanaan hingga penilaian disiapkan pihak sekolah masing-masing. “Untuk penyusunan soal tes sumatif sudah dirapatkan bersama dengan pihak sekolah dasar lain yang berada di bawah naungan Disdik Kota Palangka Raya,” ungkapnya.

“Kami yakin jika para murid selama ini menerima pengajaran dengan baik, pasti bisa dan mudah menyelesaikan soal-soal tes,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Sekolah Dasar Islam Nahdatul Ulama Nindy mengaku pihak sekolah sangat tertolong dengan adanya penilaian sumatif ini. Pihaknya bersyukur dengan ketentuan tes yang telah diberikan. “Alhamdulillah, berdasarkan aturan dinas, sekolah diberi kewenangan untuk penilaian sumatifnya,” tuturnya. Ia mengaku tahun ini merupakan pertama kali dilaksanakan ujian akhir sekolah.

“Sekarang ujiannya pakai aplikasi Quizizz,” terangnya seraya menyebut sekolah ini baru berdiri tahun 2018 lalu.

Menurutnya penggunaan aplikasi ini sangat membantu para guru. Pada sistem sebelumnya, sekolah dalam satu gugus bersama- sama menyusun soal ujian.

Padahal masing-masing sekolah punya batas pembahasan pelajaran yang berbeda. Menurut Nindy, dengan penerapan sistem sekarang ini, bukan hanya memudahkan guru, tetapi juga para murid. “Untuk rekap penilaian pun dapat dengan cepat dilakukan, memudahkan para guru untuk memantau nilai siswa dan mengetahui nilai ujian mereka tiap harinya,” katanya.

Ia menambahkan, dengan sistem yang baru ini, para murid bebas memilih menggunakan ponsel atau laptop sebagai fasilitas ujian.

Terhitung hanya ada 11 murid yang mengikuti ujian di sekolah dasar ini, karena merupakan angkatan pertama. “Dari 11 murid kelas VI, ada satu yang tidak hadir karena berhalangan,” terangnya. (ce/ram/ko)

Leave a Reply