Ada daftar panjang sosok di balik Indra Sjafri yang berkontribusi. Mulai asisten pelatih, manajer, psikolog, sampai tim analis.
TAUFIQ-FARID, Jakarta-Surabaya
KESUKSESAN tim nasional Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 2023 Kamboja tidak terlepas dari peran para asisten pelatih Indra Sjafri.
Untuk menghadapi SEA Games ke-32 ini, Indra melibatkan Bima Sakti Tukiman, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Eko Purdjianto sebagai asisten pelatih.
Selain mereka, direktur teknik PSSI itu juga memercayakan Alex Aldha Yudi sebagai physical trainer. Lalu, Sahari Gultom sebagai pelatih kiper, Muhammad Farid Ananda Hilmawan (fisioterapis), Ahmad Nizar Caesarea Noor (dokter tim), Muhni Toid Sarnadi (kit manager), dan Tegar Diorkta Andias (team staff).
Tugas Indra sebagai pelatih kepala timnas Indonesia juga dibantu Yeyen Tumena selaku team analyst. Selain itu, mantan pelatih Bali United tersebut dibantu oleh Kombespol Sumardji yang menjabat manajer.
Sumardji mengungkapkan, semua asisten sangat membantu tugas pelatih kepala. ’’Semua yang ada di tim ini berperan sesuai posisinya masing-masing.
Peran masing-masing sangat dibutuhkan,’’ ujar mantan Kapolresta Sidoarjo itu kepada Jawa Pos kemarin.
Terkait tim analis, Ricky Nelson, pelatih sepak bola, menyatakan bahwa perannya di sepak bola modern sangat vital. Mereka menyajikan kelebihan dan kelemahan tim lawan. Mereka juga menyajikan data siapa saja pemain tim lawan yang harus diwaspadai.
Selain itu, tim analis turut menyajikan data keunggulan dan kekurangan internal tim di mana mereka bekerja.
Data tersebut disajikan supaya Indra bisa memperbaiki kekurangan tim.
’’Dengan demikian, tim lawan tak bisa mengeksplorasi kelemahan Indonesia,’’ ucap pelatih yang musim lalu menukangi Persipura Jayapura itu.
Ricky menambahkan, tim analis pasti juga menyoroti kualitas defence timnas Indonesia tanpa Pratama Arhan. Dalam pertandingan semifinal melawan Vietnam, pemain asal Tokyo Verdy itu tak hanya tangguh dalam bertahan. Dia juga berperan penting dalam dua gol Indonesia yang diceploskan Kadek Agung dan Muhammad Ferarri.
’’Di semifinal, Arhan berkontribusi lewat throw in-nya. Lalu, setelah Arhan keluar, kualitas bertahan Indonesia masih sedikit bermasalah. Nah, tim analis pasti menyusun data-data itu dan tinggal head coach mengeksekusinya seperti apa,’’ ungkap pendiri klub Liga 3 Serpong City tersebut.
Di luar lapangan, kedisiplinan menjadi kunci lain di balik suksesnya Indonesia mengalahkan Thailand.
Sebagai manajer, Sumardji benar-benar menerapkan kedisiplinan yang tinggi.
Mantan Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya itu meyakini, kedisiplinan adalah kunci sebuah kesuksesan.
’’Kedisiplinan menjadi poin utama bagi saya selama membawa timnas di era siapa pun. Mau era Shin Taeyong (STY) maupun Indra Sjafri, kalau tidak disiplin, akan berpengaruh pada kebiasaan anak-anak,’’ tegas mantan manajer tim Bhayangkara FC itu.
Karena itu, di timnas SEA Games kali ini, Sumardji benar-benar konsisten dengan kedisiplinan. Salah satu peraturan yang diterapkan adalah membatasi program terapi pemain sampai pukul 22.00 WIB.
’’Setelah itu, semua pemain harus masuk kamar, istirahat. Tidak boleh main handphone dan media sosial,’’ kata mantan Dirlantas Polda Bengkulu tersebut.
Jelang laga final melawan Thailand, Sumardji lebih ketat dalam urusan kedisiplinan.
Menurut mantan Wadirpolairud Polda Metro Jaya itu, para pemain harus benar-benar fokus. Tidak boleh lengah. ’’Semua benar- benar harus disiapkan dengan baik,’’ terang pria kelahiran Pace, Nganjuk, Jawa Timur, 12 Februari 1972, tersebut.
Peran pelatih kiper juga tak bisa dikesampingkan.
Sahari Gultom, pelatih kiper timnas Indonesia, adalah sosok di balik moncernya Ernando Ari Sutaryadi dan Adi Satryo di bawah mistar tim Merah Putih.
Mantan kiper PSMS Medan itu menuturkan, sebenarnya tidak sulit memoles Ernando dan Adi.
Sebab, dua kiper tersebut merupakan pemain reguler bersama klubnya. Pada Liga 1 musim lalu, Ernando mengantongi tampil dalam 21 pertandingan bersama Persebaya Surabaya.
Lalu, Adi 14 kali mengawal mistar PSIS Semarang di putaran kedua Liga 1. Sebelum itu, kiper kelahiran Tangerang 21 tahun lalu itu dua kali berdiri di bawah mistar Persik pada putaran pertama Liga 1.
’’Mereka juga bukan kiper baru di timnas. Jadi, saya benar-benar tahu mereka.
Apalagi, di Liga 1 jam mainnya cukup tinggi. Saya tidak perlu ragu dengan mereka,’’ jelas Sahari.
Menurut mantan penjaga gawang Bandung Raya itu, peran pelatih di klub turut membantu kesuksesan timnas di SEA Games. Pelatih membuat para pemainnya matang. ’’Jadi, di timnas, kami tinggal me-maintenance mereka. Membuat mereka menyatu dengan game plan head coach Indra Sjafri,’’ tegas Sahari.
Dengan keberhasilan menjuarai SEA Games 2023 Kamboja, Sahari optimistis karier internasional Ernando dan Adi terus melesat.
’’Ajang ini akan jadi batu loncatan mereka untuk turnamen besar lainnya,’’ tutur mantan penggawa PSDS Deli Serdang itu.
Di luar itu, timnas di SEA Games 2023 juga memakai jasa psikolog. Tiga psikolog andal di sepak bola masuk jajaran staf timnas. Ada Laksmiari Saraswati, Afif Kurniawan, dan Steven Halim.
Ketiganya sudah malang melintang di sepak bola nasional.
Asti, sapaan Saraswati, misalnya. Dia sempat masuk ke timnas U-16 era Fachri Husaini. Afif adalah eks psikolog Persebaya Surabaya. Nama terakhir, Steven, lebih banyak menjadi psikolog untuk cabor panjat tebing, atletik, hingga esport.
Asti mengakui, menangani timnas U-23 sedikit berbeda. Tentunya ketika dulu menangani timnas U-16. ’’U-16 kan usia remaja fase mencari jati diri.
U-23 usia dewasa awal fase menjadi versi terbaik diri sendiri,’’ jelasnya.
Soal mental dan beban karena dituntut dapat emas, dia menyebut hal itu bergantung pada individu pemain. Tergantung bagaimana persepsi pemain.
’’Selama tim pelatih selalu protect dan memastikan performa atlet optimal serta diberi kepercayaan, beban itu sebenarnya ya sekadar ’lewat’ saja,’’ tegasnya.
Tim psikolog pun tugasnya lebih ke memberikan pembekalan kepada pemain.
Khususnya tentang ’’who am I’’ dan ’’what is my strength & weakness’’.
’’Karena mereka sudah cukup mandiri untuk menentukan pilihan dan sudah mengerti juga,’’ ujarnya.
Nah, rahasia moncernya penampilan timnas U-23 adalah soal kekeluargaan.
Asti menambahkan, konsistensi untuk merasa menjadi keluarga di dalam tim sangat penting di Sea Games 2023.
’’Karena kekhasan atlet Indonesia adalah kekuatan nilai kekeluargaan di dalam tim. Tim menjadi ’rumah’ di mana mereka bisa menjadi diri sendiri dan dampaknya signifikan pada performa optimal,’’ paparnya. (c18/ttg/jpg/ala/ko)