PULANG PISAU-Ancaman ke bakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau mulai terjadi pada pekan ke-3 bulan Mei ini. Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Senin (22/5) telah terjadi karhutla di 4 kecamatan.
Yakni, Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah, Jabiren Raya dan Kecamatan Kahayan Hilir.
“Luas lahan yang terbakar di kecamatan Banama Tingang seluas 1,5 hektare, Kahayan Tengah 1 hektare, Jabiren Raya 0,25 hektare dan Kahayan Hilir 0,50 hektare. Sehingga total luas lahan yang terbakar 3,25 hektare,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pulang Pisau Osa Maliki, Selasa (23/5).
Osa mengungkapkan, perhitungan luas area yang terbakar itu berdasar laporan personel lapangan, instansi terkait dan dari kecamatan/desa ke BPBD Kabupaten Pulang Pisau. “Kami bersama pihak dan instansi terkait juga telah melakukan penanganan di lapangan,” ungkap Osa.
Dia menambahkan untuk titik panas atau hotspot di Kabupaten Pulang Pisau juga mulai muncul.
Setidaknya terdapat 44 hotspot yang tersebar di beberapa kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Kahayan Tengah ada 4 titik, Kahayan Hilir 2, Pandih Batu 2 titik, Maliki 2 titik, Kahayan Kuala 8 titik.
“Hotspot terbanyak terpantai di Kecamatan Sebangau Kuala. Yakni 26 titik,” ucapnya.
Melihat kondisi itu, Osa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk waspada dan menjaga lingkungannya dari ancaman karhutla.
“Mengingat intensitas hujan saat ini mengalami penurunan. Ini harus kita waspadai bersama,” tandasnya. (art/ko)