TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas menyampaikan, sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan emas hitam atau batubara menyumbangkan pendapatan cukup signifikan sebagai pemasukan daerah. Menurut dia, pada 2022 terdapat surplus Rp 75 Miliar ditambah Rp 10 Miliar dari dana bagi hasil (DBH) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Hasil sumber daya alam berupa batubara memang menjanjikan karena pada tahun sebelumnya (2022) harga tinggi sehingga menyumbang pendapatan besar untuk Bartim,” kata Ampera kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah itu mengatakan, pendapatan pengelolaan sumber daya alam dan lainnya itu akan terus dipacu. Pemerintah daerah menarget tahun ini kembali melampaui target untuk total keseluruhan.
Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2022 dari pajak daerah mencapai 106,39 persen, dan retribusi daerah 54,14 persen. Kemudian, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan 100 persen dan pendapatan lainnya 108,5 persen. Tahun ini, target PAD keseluruhan diharapkan mencapai angka Rp 200 Miliar.
Menurut bupati, PAD menjadi perhatian, bahkan saat ini pemerintah daerah tengah mengupayakan terkait retribusi yang bisa dihasilkan dari pelabuhan. (log/ens/ko)