SAMPIT- Perusahaan Besar Swasta (PBS) terutama yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit diminta untuk turut andil dalam mensejahterakan kehidupan para petani padi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) setidaknya dengan membeli beras lokal untuk para karyawan.
“Karyawan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotim ini jumlahnya puluhan ribu orang, sudah barang tentu mereka pasti perlu beras untuk konsumsi, kalau peduli ingin membantu petani lokal kita, tinggal diarahkan supaya mereka membela beras lokal,” kata Anggota Komisi II DPRD Kotim, Hj. Darmawati, Sabtu (3/6).
Menurutnya, Kalau hal ini berjalan maka dampaknya akan sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama petani lokal yang saat ini masih terbilang kesulitan memasarkan produk beras lokal mereka.
“Saat ini Produksi beras di Kabupaten Kotim terus meningkat sehingga sudah seharusnya pemerintah daerah memikirkan membantu para petani untuk pemasarannya,” ujar Darmawati.
Menurutnya, kalau melihat dari data Dinas Pertanian, angka sementara tahun 2020 produksi beras daerah ini mencapai 48.548 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat sebesar 41.424 ton sehingga surplus 7.124 ton. Sementara target produksi pada 2021 sebesar 82.136 ton gabah kering giling, artinya surplus bahkan berlebihan sehingga dengan hal itu sudah seharusnya antara pihak PBS turut andil dalam membeli produk beras lokal, jangan justru mengandalkan dari luar.
“Hal ini sangat disayangkan kalau pemerintah hanya mendorong peningkatan produksinya saja, tetapi tidak membantu pemasarannya,” ucap Darmawati.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan bahwa para petani banyak yang mengeluhkan karena pemasaran yang belum optimal. Sebagian dari mereka akhirnya menjual kepada tengkulak dari luar daerah meski risikonya adalah harga yang terbilang rendah.
“Pemerintah kabupaten harus bisa bekerjasama dengan pihak perusahaan perkebunan. Selanjutnya pihak perkebunan membeli beras dari petani lokal kemudian disalurkan kepada karyawan, bisa pula melalui koperasi di perusahaan, hal ini untuk membantu para petani kita di daerah ini,” tutupnya.(bah).