JAKARTA-Skuad Timnas Argentina sudah tiba di Tanah Air. Juara Piala Dunia Qatar 2022 itu dijadwalkan menjalani FIFA Matchday menghadapi tuan rumah Indonesia. Laga yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Senin (19/6) itu memang tidak diikuti oleh sang kapten Argentina, Lionel Messi. Akan tetapi, pertandingan itu diyakini tetap seru dan menarik karena masih ada sejumlah bintang La Albiceleste yang hadir.
Di antaranya Alejandro Garnacho (Manchester United), Emiliano Martinez (Aston Villa), Enzo Fernandez (Chelsea), Rodrigo De Paul (Atletico Madrid), Julian Alvarez (Manchester City), dan Alexis Mac Allister (Liverpool).
Pengamat sepak bola Pangeran Siahaan menuturkan, tanpa Messi, laga antara Timnas Indonesia menghadapi Argentina tetap menarik tidak kalah seru. Menurut dia, Argentina serius untuk bertanding di GBK. Hal itu dapat dilihat dari skuad yang hadir. Argentina membawa tim inti yang tampil pada Piala Dunia 2022 di Qatar lalu.
“Skuad yang diboyong Argentina bukan kaleng-kaleng. Saya melihat pertandingan Indonesia lawan Argentina ini masih menjadi suguhan yang sangat menarik untuk disaksikan oleh masyarakat Indonesia,” ujar Pangeran kepada wartawan, Sabtu (17/6).
Selain itu, Pangeran meyakini FIFA Matchday Indonesia-Argentina tetap menjadi tontonan yang sangat menarik bagi penggemar sepak bola Indonesia. Laga itu juga bakal menjadi sarana bagi masyarakat Indonesia untuk belajar banyak dari juara piala dunia 2022.
Lebih jauh Pangeran berpendapat bahwa kini Indonesia bisa membuat sejarah, yakni timnas bisa berlaga menghadapi juara dunia. Terakhir tim besar yang pernah dijajal Indonesia yakni Belanda pada 2013.
Jika dilihat dari ranking, kualitas dan performa antara Timnas Indonesia dengan Argentina, ada gap yang sangat jauh. Namun, kesempatan untuk melawan juara dunia di lapangan hijau dinilai merupakan sebuah kesempatan yang langka dan tak dimiliki oleh semua negara.
Sehingga, Ketua PSSI Erick Thohir yang menghadirkan Timnas Argentina ke Indonesia merupakan langkah yang sangat tepat. Siapa pun yang hadir dan berapa pun skor akhir bukan hal yang utama.
“Ada atau tidaknya Messi, pertandingan ini tetap seru. Pertandingan ini harus disaksikan oleh masyarakat dan pencinta bola di Indonesia. Pertandingan dengan tim besar dunia tak setiap saat dapat dilakukan. Apalagi Timnas Indonesia yang berada di peringkat 149 akan bertanding dengan peringkat pertama FIFA,” tandasnya.
Selain Messi, Argentina datang tanpa Angel Di Maria dan Nicolas Otamendi. Di atas kertas, absennya Messi, Di Maria, dan Otamendi menguntungkan Indonesia.
Sebab, Indonesia berencana mencuri poin dari Argentina. Apalagi, Indonesia bermain di hadapan 60 ribu pendukungnya.
Meski demikian, striker naturalisasi timnas Indonesia Rafael Struick melihat pertandingan melawan Argentina tetap akan sulit. Bahkan, Struick memprediksi Indonesia akan terus-terusan diserang.
’’Saya pikir kami akan bertahan di seluruh pertandingan. Mungkin hanya bisa menyerang dengan beberapa serangan balik,’’ ucap pesepak bola 20 tahun itu.
Meski memperkirakan hanya bisa menyerang lewat counterattack, Struick akan berusaha memaksimalkan setiap peluang. ’’Harapannya saya bisa bermain sesuai rencana pelatih. Saya ingin bekerja keras menunjukkan diri saya,’’ tegasnya.
Di lini belakang, center back timnas Indonesia Rizky Ridho akan berusaha menjaga pertahanan untuk tidak mudah ditembus Argentina. Lini pertahanan akan terus diperkuat mengingat Argentina berhasil menyarangkan dua gol saat bertanding melawan Australia di Beijing (15/6).
Secara mental, mantan pemain Persebaya Surabaya itu siap menghadapi Argentina. Kesempatan bermain full saat menghadapi Palestina dan sukses membantu timnas tidak kebobolan menjadi modal penting.
’’Kemarin alhamdulillah saya dapat kepercayaan dari pelatih untuk menjadi starter dalam pertandingan melawan Palestina. Tapi, ada beberapa hal yang harus kami perbaiki untuk menjadi lebih baik. Untuk sekarang, kami fokus melakukan persiapan pertandingan melawan Argentina,’’ ucap bek asal Persija Jakarta itu. (ko)