PULANG PISAU – Sebanyak 89 petani sawit dari Kabupaten Pulang Pisau mendapat pelatihan dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit di Hotel Bahalap Palangka Raya, dari Tanggal 22-26 Juni 2028. Kegiatan dibuka oleh Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan, Reliasi pada Jumat (23/6/2023).
Dalam sambutanya, Reliasa mengatakan bahwa Pemkab Pulang Pisau mengaku sangat bersyukur para petaninya mendapat pelatihan yang diprakarsai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan dan juga Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY)
“Harapannya, pelatihan ini dapat membantu petani meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian petani dan mampu bersaing dengan perusahaan sawit swasta. Untuk peserta, diharapkan mengikuti pelatihan dengan serius. Jangan ragu dan malu untuk bertanya,”ucapnya.
Sementara itu, Plt Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Idum Satia Santi mengatakan, program pelatihan ini tujuan adalah untuk menjawab permasalahan yang sering dihadapi oleh para petani. Dan, kali ini 89 petani di Pulang Pisau yang mendapat pelatihan itu.
“Peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing mendapat pelatihan berbeda, yaitu yang pertama adalah pelatihan budidaya kelapa sawit, kedua pelatihan panen dan pasca panen dan yang ketiga adalah pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit,”ucapnya.
Idum Satia Santi berharap, sepulang dari pelatihan ini, peserta bisa berperan sebagai agen perubahan. Dapat menyebarkan ilmu yang diperoleh tersebut kepada keluarga, tetangga dan juga kepada sesama petani, penyuluh swadaya dan kelompok tani lainnya.
Di waktu yang sama, melalui zoom meeting Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jendral Perkebunan, Bagus Hudoro mengapresiasi kegiatan pelatihan petani sawit ini. Menurutnya, industri sawit Indonesia di masa mendatang diproyeksikan akan terus berkembang. Selain itu, penyerapan tenaga kerja di bidang kelapa sawit juga sangat luar biasa.
“Namun, dalam kenyataannya, produktivitas petani sawit Indonesia masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan manajerial perkebunan. Maka SDM perlu ditingkatkan, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk itu, saya berharap pada pelatihan ini dapat benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh para petani sawit,”pungkasnya.(ko)