KEDATANGAN dua pemain Persija Jakarta, Witan Sulaiman dan Rizky Ridho, sedang ditunggu-tunggu oleh tim nasional Indonesia.
Mereka diharapkan segera bergabung supaya persiapan timnas jelang pertandingan melawan Palestina tidak terganggu.
Sementara itu, pertandingan Indonesia kontra Palestina akan digelar pada 14 Juni di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Lalu, kapan tanggal pasti mereka akan bergabung? ’’Mereka baru akan bergabung pada 12 Juni. Tentu sangat mepet (dengan pertandingan melawan Palestina, Red),’’ ujar Manajer Timnas Indonesia Kombespol Sumardji kepada koran ini melalui pesan singkat, kemarin.
Pelatih Persija Thomas Doll sangat mendukung pemanggilan Witan dan Ridho ke timnas Indonesia.
Apalagi, dalam FIFA Matchday periode Juni, Indonesia tidak hanya melawan Palestina, tapi juga akan berhadapan dengan juara dunia Argentina.
Menurut pelatih asal Jerman itu, bertanding melawan Argentina adalah pengalaman yang sangat berharga.
Apalagi, La Albiceleste –julukan timnas Argentina– akan datang dengan skuad terbaiknya. Termasuk sang megabintang Lionel Messi.
“Mempunyai kesempatan untuk bertanding melawan juara dunia adalah kesempatan yang bagus.
Ini momen yang luar biasa dan langka ketika Messi datang untuk bertanding melawan timnas Indonesia,’’ ucap mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
Tapi, sebelum melepas ke timnas, Doll membutuhkan kehadiran Witan dan Ridho.
Terutama Ridho. Sebagai pemain baru, mantan penggawa Persebaya Surabaya itu perlu berkenalan dengan seluruh skuad dan ofi sial Persija. Ridho juga perlu beradaptasi dengan sistem permainan Doll di Persija.
’’Saya pikir untuk sekarang ada baiknya mereka berlatih bersama di Sawangan untuk mengikuti sesi taktikal dan fisik. Saya hanya punya waktu seminggu bersama mereka. Setelah itu, mereka ke timnas dan baru akan kembali setelah melawan Argentina,’’ terang mantan pemain Lazio tersebut.
STY Merasa Tidak Nyaman dan Terganggu Shin Tae-yong (STY) sudah memimpin latihan timnas di Surabaya sejak Kamis (8/6). Pelatih asal Korea Selatan itu terkejut dengan kondisi para penggawa skuad Garuda. Kondisi mereka tidak seperti yang diinginkan. ’’Pemain kelihatan tidak baik dalam kondisi fisik. Begitu juga dengan kondisi secara keseluruhan yang lainnya,’’ ujar STY.
Timnas sudah berlatih empat hari. Tinggal sisa empat hari lagi untuk bertanding melawan Palestina (14/6) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dan, STY pun memilih realistis. Dia menganggap waktu yang ada tidak cukup untuk membuat persiapan maksimal.
’’Kami tidak punya banyak waktu untuk meningkatkan fisik pemain. Kami akan lebih fokus latihan untuk penguatan otot pemain,’’ ungkap pelatih 52 tahun itu. Apalagi, sampai saat ini skuad timnas belum lengkap.
Masih ada 11 pemain yang belum tiba di Surabaya. Di antaranya Rizky Ridho dan- Witan Sulaiman dari Persija Jakarta. Lalu ada trio PSM Makassar Yance-Yakob Sayuri dan Reza Arya. Kondisi itu membuat Shin Tae-yong geregetan. ’’Klub seharusnya melepas pemain (ke timnas).
Kondisi seperti ini membuat saya merasa tidak nyaman dan terganggu,’’ ungkapnya.
Ditambah lagi, beberapa pemain juga baru balik dari liburan. ’’Karena banyak pemain yang baru liburan, baru ikut (latihan) juga, fisiknya kurang, jadi saya kurang nyaman,’’ tambah STY.
Meski begitu, dia tidak sepenuhnya menyalahkan pemain yang belum bergabung. Sebab, ada beberapa penggawa yang membela klub di luar negeri.
Seperti Pratama Arhan maupun Asnawi Mangkualam.
Kebetulan, kompetisi di tempat mereka bermain masih berjalan. ’’Pemain yang masih bermain di kompetisi tidak masalah. Karena masih main dengan klubnya,’’ bebernya. Lagi pula, pemain itu akan bergabung dengan kondisi fit.
Tapi, STY menegaskan timnas tetap akan melakukan yang terbaik. Apalagi, Palestina bukan lawan sembarangan. ’’Semua tahu Palestina. Mereka adalah timnas dengan di peringkat 90-an. Kami akan berusaha meningkatkan fisik dan otot pemain agar bisa maksimal. Saya juga berharap pemain bisa mengikuti instruksi saya,’’ jelasnya. (ko)