PALANGKARAYA – Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Tengah hampir setiap musim kemarau terjadi. Hal itu memberikan dampak buruk bagi perekonomian, kesehatan dan hilangnya luasan dari lahan gambut itu sendiri.
Universitas Palangka Raya (UPR) selalu aktif terlibat dalam kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan gambut. Salah satunya dengan mengadakan Pilot Project Penelitian dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Teknologi Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah, yang bekerjasama dengan Shabondama Jepang untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut, pada hari Rabu (5/7/2023) di Aula Rahan Gedung Rektorat UPR.
Ketua LPPM UPR, Dr. Evi Veronika, yang mewakili Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S, dalam kata sambutannya mengatakan bahwa lahan gambut memberikan manfaat bagi masyarakat dunia, dan kaitannya dengan perubahan iklim global, karna peran gambut yang menyimpan karbon dalam jumlah besar.
Shabondama merupakan salah satu perusahaan dari Jepang, yang mengembangkan teknologi memadamkan kebakaran dengan memanfaatkan sabun khusus, yang efektif dan efisien dalam penggunaan air serta ramah lingkungan.
Dari beberapa penelitian sebelumnya, mereka sudah menghasilkan produk berupa sabun yang dapat digunakan untuk pemadaman hutan dan lahan, dan pada tahun 2016 sudah diuji coba.
Evi mengatakan, biasanya diperlukan air sekitar 200 liter untuk luas lahan satu meter persegi. Tetapi, bahan dari Shabondama hanya menggunakan 6-10 liter. Bahkan setelah 6 bulan, bekas pemadaman api dengan air sabun tersebut dapat ditumbuhi tanaman kembali.
“Itu sangat efektif. Kita dari UPR mendukung hal tersebut karna memberikan manfaat baik,” ujarnya.
Pada Bulan Agustus mendatang, UPR akan mengadakan pelatihan dan uji coba pada luasan tertentu di lingkungan UPR. Secara khusus, lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat, akan mengalokasikan dana untuk penelitian terkait gambut dan menjadi kesempatan bagi donsen UPR agar dapat terlibat penelitian dengan Shabondama.
“Andai kata uji coba dan pelatihan yang dilakukan oleh UPR dengan Shabondama berhasil dengan baik, tentu akan memberikan sumbangan pengetahuan dan teknologi yang begitu besar dalam hal pemadaman kebakaran hutan dan lahan, serta pemukiman,” kata Rektor UPR dalam kata sambutannya.
Dirinya berharap agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, serta akan melakukan berbagai tindakan pencegahan.
Selanjutnya, Salampak mengungkapak, apabila kebakaran terjadi, kita telah memiliki cara yang dikembangkan oleh Shabondama Jepang, yang bekerjasama dengan UPR.
Akhir kata, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Shabondama atas kerjasama ini, semoga memberikan manfaat pada kedua belah pihak, terutama bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan, riset, inovasi dan teknologi khususnya bagi UPR. (ovi)