SAMPIT-Angka kasus stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menurun. Dengan kerja sama dan keseriusan pemerintah setempat, baru-baru ini, angka stunting yang ada bahkan mengalami penurunan lebih dari 20 persen. Namun, hal itu tidak membuat Penerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim berpuas diri. Inovasi demi inovasi terus dicetuskan untuk bisa menekan angka stunting yang tersisa. Salah satu gebrakannya adalah grebek stunting.
Inovasi tersebut mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bisa terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri dan memberikan gizi protein hewani kepada anak yang terindikasi terkena stunting. Tidak hanya OPD, Bupati Kotim Halikinnor pun rencananya akan langsung turun ke lapangan untuk memberikan pasokan gizi berupa telur dan susu kepada anak-anak penderita stunting.
“Grebek stunting itu kita akan adakan protein hewani seperti telur dan susu untuk diberikan kepada anak-anak stunting. Saya ingin OPD dan Saya sendiri akan turun langsung bersama-sama membagikannya,” kata Halikinnor, Rabu (12/7).
Dirinya mengatakan, pemberian protein tersebut sangat penting untuk menyehatkan anak yang menderita stunting. Hal tersebut adalah bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah dalam penanganan stunting demi menyehatkan generasi Kotim. Sehingga generasi yang akan datang akan menjadi generasi yang sehat dan kuat.
“Mereka adalah generasi kita. Jadi harus kita jaga. Apalagi sekarang jika ingin masuk instansi harus ada kriteria khusus seperti tinggi badan. Bagaimana mereka bisa masuk instansi seperti kepolisian, TNI semacam itu jika tidak memenuhi kriteria karena stunting,” ucap Halikin.
“Stunting ini tidak bisa jika hanya pemerintah saja. Harus ada kerja sama dari berbagai pihak termasuk masyarakat. Agar generasi setelah kita nanti tidak ada lagi yang terkena stunting,” tambahnya. (ko)