Bantah Pertandingan Sepak Bola Porprov Ricuh

oleh
oleh

SAMPIT-Kabar kurang sedap datang dari arena Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Seorang atlet sepak bola asal Kabupaten Kapuas mendadak dirujuk ke Rumah Sakit (RS) dr Murjani Sampit. Informasi yang beredar luas, pemain berusia 20 tahun tersebut dipukul hingga kritis dalam laga melawan tim sepak bola Kabupaten Barito Utara (Batara) yang digelar di Stadion 29 Nopember, Kamis sore (27/7).

Mendapat kabar yang mencoreng gelaran pesta olahraga terbesar di Kalteng tersebut, koordinator cabang olahraga (cabor) sepak bola H Saptono menyebut insiden yang menimpa pemain sepak bola asal Kapuas itu bukanlah pemukulan Saptono pun menjelaskan kronologi yang menyebabkan pemain tersebut dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Kronologinya, saat itu di dalam lapangan terjadi dua insiden di dua titik. Titik pertama di area gawang Kapuas. Saat itu tim Batara melancarkan serangan. Saat bola berhasil diamankan penjaga gawang, striker tim Batara melakukan pelanggaran. Alhasil, wasit mengeluarkan kartu kuning,” kata Saptono, Jumat (28/7).

Sementara di sisi barat lapangan, terjadi insiden lagi. Dua pemain Batara mengapit pemain Kapuas, Rian Dwi Saputra (20). Tak lama kemudian, terlihat Dwi terkapar di lapangan. Banyak yang menyebut saat itu terjadi pemukulan. Padahal, kata Saptono, pemain Kapuas tersebut terjatuh.

“Wasit memang tidak melihat insiden itu, tetapi asisten wasit II melihat pemain dari Kapuas itu diapit oleh dua pemain Batara, lalu terjatuh,” terangnya.

“Saya bersama Pak Wim selaku Kepala Dispora Kotim sudah menjenguk pemain tersebut, kondisinya sudah membaik, dan sekarang sudah dipulangkan dari rumah sakit. Kami juga akan mengadakan rapat membahas terkait permasalahan ini untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.

Menurutnya laga yang mempertemukan tim sepak bola Batara dan tim Kapuas berjalan dalam tensi yang tinggi. Insiden tersebut terjadi saat skor imbang 1-1.

Meski salah satu pemain harus dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit, kesebelasan Kapuas justru memenangkan laga tersebut dengan skor 2–1.

Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor turut prihatin atas kejadian yang menimpa atlet sepak bola Kapuas. “Saya turut prihatin. Tadi (kemarin, red) sempat ingin menjenguk, tetapi atlet bersangkutan sudah tidak diopname lagi,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Jumat (28/7).

Dirinya juga sudah melihat hasil rekam medis dan laporan dokter yang menangani pemain itu.

Tidak ada gangguan medis ataupun kondisi serius yang dialami. Kondisi sang atlet akhirnya membaik setelah mendapat perawatan oleh dokter.

Baca Juga:  Ribuan Warga Kobar Antar Pangeran Muasjidinsyah ke Peristirahatan Terakhir

“Saya lihat hasil rontgen tidak ada masalah, jadi tidak ada yang berbahaya,” kata bupati.

Dari laporan yang didapat, insiden tersebut murni kecelakaan dalam permainan.

Panitia pertandingan juga tidak melihat atlet bersangkutan dipukul pemain lawan sebagaimana berita yang beredar. “Dari laporan panitia, tidak ada yang melihat dia dipukul.

Namanya manusia, emosi saat pertandingan biasalah, bisa saja itu terjadi karena ketidaksengajaan,” tutur Halikin.

Karena itu bupati mengimbau para atlet yang bertanding agar tetap menjunjung nilai sportivitas dan kebersamaan. Meskipun porprov merupakan event unjuk kebolehan, tetapi persaudaraan harus ditegakkan, mengingat para atlet yang bertanding merupakan satu ke satuan di Bumi Tambun Bungai.

Sementara, ketua koordinator tim kesehatan porprov, Anggun Iman Hernawan mengatakan, pasien sudah ditangani oleh pihak RS dr Murdjani Sampit. Juga sudah ada pemeriksaan oleh dokter spesialis syaraf, spesialis THT, dan dilakukan CT scan. Hasilnya masih dalam batas normal.

“Syukur alhamdulillah, pasien yang merupakan pemain sepak bola tim Kapuas yang ditangani pihak RSUD dr Murjani Sampit berangsur sembuh. Hasil CT scan masih dalam batas normal. Hanya ada sedikit pembengkakan. Hasil rontgen tenggorokan dan cervival normal,” ucap Iman.

Terpisah, Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kapuas Samudi saat dikonfirmasi Kalteng Pos, tidak bisa memberikan informasi detail perihal kronologi kejadian. Pihaknya telah mengajukan surat protes dan permintaan tanggung jawab panitia porprov untuk segera melakukan investigasi atas kejadian yang menimpa salah satu pemain Kapuas. Pihaknya tidak ingin pertandingan sepak bola pada ajang porprov menimbulkan keributan, mengingat pertandingan masih berlangsung hingga 5 Agustus nanti.

“Kami berharap tiap pertandingan berjalan sportif dan permasalahan ini diselesaikan dengan investigasi. Kami mengharapkan pihak panitia berbenah agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ucap Samudi.

Di media sosial beredar surat dari ketua kontingen Batara, Syahmiludin A.Surapati yang merespons terkait informasi di media sosial yang menyebut adanya insiden pada pertandingan sepak bola antara tim Kapuas dan tim Batara.

“Pertandingan antara Batara melawan Kapuas berlangsung dengan aman dan lancar sampai akhir. Informasi yang beredar yang menyebut adanya insiden pemukulan dan perkelahian di lapangan sepak bola Stadion 29 Nopember Sampit tidaklah benar. Adapun yang terjadi di lapangan merupakan murni insiden dan merupakan pelanggaran biasa, sebagaimana keputusan wasit yang memimpin pertandingan,” pungkasnya. (ko)