Terhempas Angin, Lion Air Gagal Landing

oleh
oleh
LANDING: Pesawat Lion Air JT 866 baru bisa mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Jumat sore (11/8). Pesawat rute Jakarta-Palangka Raya itu sempat mendarat darurat di Bandara Sepinggan, Balikpapan.

PALANGKA RAYA-Langit Kota Palangka Raya terpantau cerah berawan, Jumat siang (11/8). Namun, siapa sangka di tengah cuaca seperti itu, ada pesawat yang justru gagal mendarat. Seperti yang terjadi pada pesawat Lion Air rute penerbangan Jakarta-Palangka Raya. Gara-gara terempas angin kencang, maskapai yang mengangkut 166 penumpang tersebut gagal landing tiga kali di Bandara Tjilik Riwut, kemarin

Sang pilot sempat berupaya mendaratkan pesawat dengan kode penerbangan JT 866 tersebut.

Bahkan sampai tiga kali. Upaya tersebut tetap gagal.

Meski roda pesawat sudah menyentuh landasan, tetap saja tidak berhasil mendaratkan pesawat. Sang pilot pun mengalihkan pendaratan ke Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Palangka Raya Radityo Ardha Wulanigara selaku Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya membenarkan kejadian tersebut. “Tadi siang (kemarin, red) pukul 10.00 WIB pesawat JT 866 rute Jakarta-Palangka Raya tiga kali mencoba mendarat, tetapi tidak berhasil,” kata Ardha kepada wartawan, Jumat (11/8).

Diterangkan Ardha, gagalnya pendaratan pesawat Lion Air tersebut disebabkan faktor cuaca, yakni adanya embusan angin kencang dari arah belakang pesawat (tailwind). “Kegagalan pendaratan karena tailwind, ya,” terang Ardha.

Menurut Ardha, pesawat tersebut seharusnya sudah mendarat di Bandara Tjilik Riwut sekitar pukul 12.10 WIB. Namun karena adanya divert (pengalihan rute penerbangan) ke Bandara Sepinggan, Balikpapan, sehingga pesawat itu baru mendarat sekitar pukul 13.30 WIB.

Meskipun sempat terjadi pengalihan pendaratan, lanjut Ardha, pesawat Lion Air tersebut akhirnya bisa mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Pesawat sudah terbang lagi ke Palangka Raya, estimasi landing pukul 15.05 WIB,” ucapnya.

Seluruh penumpang yang berjumlah 166 orang ditambah 8 orang kru pesawat mendarat dalam kondisi selamat di Palangka Raya. “Sebenarnya kondisi cuaca di Palangka Raya bagus saja, visibility clear, jarak pandang cukup terang, juga enggak turun hujan, cuman karena angin saja sih,” ujarnya.

Dikatakannya, kecepatan angin di Bandara Tjilik Riwut terbilang cukup normal untuk pendaratan pesawat, yakni sekitar 10 Knot. “Namun karena dorongan anginnya dari belakang pesawat, itu yang jadi problem,” kata Ardha.

Baca Juga:  Investasi Emas di Pegadaian Jadi Solusi Masa Depan Finansial Masyarakat Kalteng

Sementara pesawat lain yang landing maupun take off dari Bandara Tjilik Riwut berjalan normal dan aman. Ardha meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena kejadian tersebut, tertutama mereka yang punya rencana perjalanan melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Kondisi di bandara tetap aman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir untuk bepergian dengan pesawat melalui Bandara Tjilik Riwut,” tegasnya.

Gagal pendaratan pesawat Lion Air dibenarkan oleh perwakilan Lion Air Kalselteng, Agung yang dihubungi Kalteng Pos melalui sambungan telepon.

“Memang pesawat JT 866 rute Jakarta-Palangka Raya sempat gagal mendarat karena tailwind,” kata Agung yang mengaku telah mendapat penjelasan dari pengelola Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terkait kejadian itu.

Saat akan mendarat, lanjutnya, kecepatan angin yang berhembus dari bagian belakang pesawat sekitar 12 Knot, sehingga dianggap pilot tidak aman untuk pendaratan.

“Pilot kami masih sempat mencoba mendarat, tetapi anginnya cukup kencang, begitulah laporan yang masuk ke kami,” tuturnya.

Ia juga membenarkan bahwa pilot pesawat Lion Air tersebut akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Bandara Sepinggan Balikpapan, sembari menunggu kondisi cuaca membaik. Kemudian pada sore harinya pesawat akhirnya bisa mendarat di Bandara Tjilik Riwut. “Sekarang (kemarin sore, red) pesawat sudah terbang lagi ke Jakarta,” kata Agung.

Menanggapi soal gagalnya pendaratan pesawat Lion Air di Bandara Tjilik Riwut pada Jumat siang (11/8), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya menyebut cuaca di bandara terpantau aman.

“Dari pencatatan kami, cuaca di bandara normal saja,” kata prakirawan cuaca, Alfandy.

Soal alasan gagal landing pesawat, pihaknya tidak bisa memastikan. “Apakah ada tailwind, atau unstable opproach, atau masalah lain, kami tidak tahu, yang lebih jelas konfirmasi saja ke pihak Lion Air,” ucapnya (ko)