Dampak Karhutla, Ratusan Warga Kena ISPA

oleh
oleh

PALANGKA RAYA-Seiring me­ningkatnya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangka Raya selama bulan Agustus ini, muncul dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Ratusan warga Palangka Raya terpapar infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, ada peningkatan jumlah kasus ISPA pada bulan Agustus ini. Kepala Dinkes Palangka Raya Andjar H Pernomo mengatakan, pada Juni lalu ada 898 kasus ISPA. Kemudian pada Juli menurun menjadi 629 kasus. Namun per 29 Agustus mengalami kenaikan hingga 901 kasus.

Andjar menyebut, asap dari karhutla sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Di antaranya gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi, dan hipertensi.

“Memang pada bulan Agustus ini ada peningkatan kasus (ISPA, red). Itu dikarenakan menurunnya kualitas udara (udara tercemar) yang kita hirup sehari-hari, yang disebabkan oleh asap dari kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos melalui sambungan telepon.

Baca Juga:  Sosialisasi Jamsostek, DPRD Palangka Raya Ajak Warga Daftar BPJS Ketenagakerjaan

Dijelaskannya, ISPA tidak hanya disebabkan oleh pencemaran udara. Kasus ISPA juga bisa disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan khusus. Cukup dengan menerapkan pola hidup sehat, banyak mengonsumsi air putih, dan mengurangi aktivitas di luar ruang.

Dengan adanya peningkatan kasus ISPA, lanjut Andjar, dinkes mengimbau masyarakat untuk rutin memantau kualitas udara. Salah satunya melalui aplikasi ISPU.net. Apabila kualitas udara berbahaya bagi kesehatan, maka diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Namun jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, maka sebaiknya mengenakan masker dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Seiring makin rendahnya kualitas udara, maka kami imbau masyarakat untuk mengecek kualitas udara sebelum keluar dari rumah. Jika harus melakukan aktivasi di luar ruangan, maka sebaiknya gunakan masker,” tegasnya.(ko)