Waspada Dampak Kabut Asap

oleh
oleh

PALANGKA RAYA-Kabut asap bukanlah suatu hal yang sepele. Ini tentu akan menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat yang menghirupnya. Masyarakat diminta waspada akibat polusi kabut asap hasil dari kebakaran lahan ini.

“Kabut asap ini akan menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan juga infeksi,”kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul sebutnya, Sabtu (2/9). Terlebih dengan adanya kabut asap, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) juga akan lebih mudah terjadi. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang.“Ini menyebabkan orang mudah lelah serta mengalami kesulitan bernapas,” ujarnya.

Bagi yang berusia lanjut dan anak-anak yang punya penyakit kronis dengan daya tahan tubuh rendah serta wanita yang sedang hamil, akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.

Polutan di asap kebakaran lahan yang jatuh ke permukaan bumi juga dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Maka dari itu, sebut Sayuti, untuk melindungi diri dari dampak kabut asap ini hendaknya untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruangan. “Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernapasan,” katanya seraya mengimbau untuk mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani mengimbau kepada para guru untuk mengurangi kegiatan di luar kelas. Seruan itu dituangkan dalam surat edaran yang sudah disampaikan ke pihak sekolah.

Baca Juga:  KPHP Katingan Hilir Unit XXX Sosialisasikan Fungsi Kawasan Hutan dan Pencegahan Karhutla di Desa Sungai Kaki

Dalam surat edarah itu diinstruksikan kepada murid agar menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruang kelas dan upacara ataupun olahraga akan ditiadakan jika kondisi sekitar sekolah diselimuti atau tercium bau asap kebakaran lahan.

“Kami tidak menginstruksikan untuk meliburkan sekolah. Namun, kami mengimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan,”ungkap Jayani, Sabtu (2/9).

Selain itu, tak lupa ia mengingatkan pada para satuan pedidikan Kota Palangka Raya untuk memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya. Satuan pendidikan bisa mendownload aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

“Jadi para guru diimbau untuk merancang pembelajaran di dalam ruangan saja, jadi anak-anak masih bisa sekolah seperti biasa,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Islam Nahdatul Ulama, Nindy Ayu jika sekolahnya sudah menerima surat edaran tersebut. “Dari sekolah sudah ada imbauan untuk menggunakan masker, kemudian di perkuat lagi dengan adanya edaran dari Dinas Pendidikan langsung,” terangnya.

Dengan adanya hal ini, ia menyampaikan jika ia dan para guru di sekolahnya telah mengganti aktivitas kegiatan diluar seperti senam dan upacara bendera menjadi kegiatan lain di dalam kelas. “Selain itu, rencananya anak-anak juga kami imbau untuk membawa bekal dari rumah saja. Jadi ketika istirahat hanya di dalam kelas, sehingga tidak ada murid yang istirahat di luar ruangan,” paparnya. (ko)