Dewan Soroti Kasus Karhutla di Kotim

oleh
oleh
Sudarsono

PALANGKA RAYA-Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sampit, Kotawaringin Timur, semakin parah. Bahkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kotawaringin Timur, pada hari Senin (2/10), mencapai lebih dari 1000 PM 10, hingga membuat jarak pandang kurang dari 10 meter.

Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan II yang meliputi Kotawaringin Timur dan Seruyan, Sudarsono. Dirinya merasa prihatin dengan keadaan yang semakin hari semakin bertambah parah. Pasalnya, saat ini situasi kemarau masuk dalam kategori ekstrim, sehingga kejadian karhutla terus terjadi.

Kendati demikian, dirinya sangat mengapresiasi pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, yang telah mengambil langkah guna mengantisipasi anak-anak sekolah terdampak bahaya kabut asap, dengan menyarankan untuk melakukan proses belajar dari rumah atau daring. “Artinya, pemkab Kotim sudah melakukan hal yang sangat tepat,” katanya saat dihubungi Kalteng Pos, Senin (2/10).

Masyarakat diminta untuk bersama-sama menghindari dampak negatif bagi kesehatan dengan wajib menggunakan masker dan untuk sementara waktu hindari keluar rumah apabila tidak ada hal yang mendesak. Lalu, yang tidak kalah penting disampaikan oleh Wakil Komisi II DPRD Kalteng ini, semua pihak harus bergerak serentak untuk membantu proses pemadaman dan turut menjaga lingkungannya masing-masing.

Baca Juga:  Diskon THM untuk Mahasiswa Disorot, DPRD Kalteng: Beri Sanksi Tegas!

“Perlu juga untuk mengaktifkan gerakan masyarakat peduli api, mulai dari pemerintah, termasuk juga kita menghimbau partisipasi perusahaan sekitar untuk segera ikut melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemadaman yang sekarang sedang terjadi dan meluas di Kotim. Kita hampir bisa memastikan mengenai dampak negatifnya sangat luas, termasuk dapat meningkatnya ISPA,” tuturnya.

Selain itu, legislatif dari fraksi partai Golkar ini menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh petugas pemadam yang setiap harinya sudah berjuang, baik dari instansi pemerintah, swasta, relawan, masyarakat, dan lain sebagainya hingga helikopter water boombing yang dikerahkan untuk membantu proses dalam menangani karhutla di Kotim.

“Tetapi karena lahan yang terbakar itu sudah sangat luas, jadi penanganannya agak kewalahan. Karena itu kita tetap berharap ada perhatian khusus dari pemda maupun pemprov Kalteng, untuk melakukan upaya-upaya bekerjasama juga dengan perusahaan sekitar dapat terlibat. Kita menghimbau mereka dapat bekerjasama dengan proses pemadaman,” pungkasnya. (ko)