kaltengonline.com – Pada Bulan Oktober lalu, angka inflasi di Kota Palangka Raya mencapai 0,63 persen. Angka tersebut dirilis melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah. Persentase inflasi tersebut menjadi yang tertinggi se-Kalimantan.
Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di kota ini. Banyak bahan pokok yang merangkak naik harganya akibat jalur distribusi barang yang masih terkendala.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Nurkhalis Ridha menyebutkan, bahwa pihaknya mendorong langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk menekan angka inflasi yang cukup tinggi di Palangka Raya pada bulan lalu.
“Kami akan terus mendorong pemko untuk melakukan antisipatif terkait dengan tingginya inflasi di Kota Palangka Raya. Dan itu harus dilakukan secara berkala dan terus menerus. Salah satunya melalui operasi pasar,” kata Nurkhalis Ridha saat dikonfirmasi Kalteng Pos via WhatsApp, Sabtu (4/11) lalu.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengatakan, penyebab dari tingginya inflasi itu juga oleh daya beli masyarakat yang rendah akibat dari kenaikan harga berbagai bahan pokok (bapok). Sehingga dia menekankan bahwa pemerintah harus mengantisipasi ketersediaan bapok di Kota Palangka Raya.
“Apalagi ini semakin dekat dengan momen Nataru (Natal dan Tahun Baru). Sehingga ketersediaan pasokan makanan dan bahan pokok harus menjadi perhatian pemerintah di daerah ini,” tegasnya. (*ham/ens/ko)