kaltengonline.com – Kalteng merupakan provinsi terluas di Indonesia dan memiliki 14 kabupaten/kota dan ribuan desa. Kemajuan pembangunan suatu daerah tak lepas dari akses terhadap listrik. Sayangnya, masih ada ratusan desa di Bumi Tambun Bungai yang gelap gulita alias belum berlistrik. Pemerintah pun menyiapkan sejumlah upaya agar desa-desa itu bisa teraliri listrik. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyebut ada 414 desa di Kalteng yang belum teraliri listrik.
“Sementara yang sudah berlistrik PLN ada 1,124 desa. Ada program dari PLN bahwa tahun 2026 semua desa di Kalteng sudah teraliri listrik,” ucap Sugianto dalam sambutan saat membuka rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan pengukuhan pengurus DPD Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Kalteng di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (13/11).
Menurut Sugianto, upaya pengaliran listrik ke desa-desa yang belum berlistrik perlu percepatan. Itu dapat dilakukan melalui dukungan anggaran dana bagi hasil (DBH) dana reboisasi (DR).
“Jika DBH DR ini bisa dialokasikan secara fleksibel, kita memiliki Rp1 triliun lebih, jika itu bisa digunakan, maka paling lambat 2025 nanti seluruh desa di Kalteng sudah berlistrik,” tambahnya.
Sugianto menuturkan, pembangunan fasilitas dasar di Kalteng saat ini, seperti pengaliran listrik ke desa-desa dan infrastruktur jalan, masih terkendala karena anggaran. Kalteng memiliki DBH DR yang besar. Hanya saja, dana itu sukar digunakan karena penggunaannya yang tidak fleksibel.
Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar beberapa desa bisa segera teraliri listrik melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Melalui program itu, lanjut Sugianto, masyarakat di suatu desa bisa menggunakan listrik dengan mengandalkan energi matahari.
“Jika satu desa butuh Rp1 miliar untuk pengadaan PLTS, maka untuk 200 desa kita butuh Rp200 miliar, enggak apa-apa, yang penting masyarakat kita bisa mendapat listrik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Vent Christway membenarkan ada 414 desa di Kalteng yang belum berlistrik. Pihaknya sudah mengusulkan pembangunan PLTS di 128 desa yang belum teraliri listrik.
“Sudah diusulkan, tetapi mungkin lagi digodok. Mudah-mudahan bisa disetujui tahun 2024. Untuk beberapa desa lain yang masih belum berlistrik, nanti kami akan berkoordinasi lagi dengan PLN,” beber Vent kepada wartawan, Senin (13/11).
Ia mengatakan, desa-desa yang belum berlistrik kemungkinan akan dimasukkan dalam rencana PLN untuk pengaliran listrik tahun depan. Dengan begitu diharapkan dalam kurung waktu 2 tahun ke depan, rasio desa berlistrik di Kalteng bisa meningkat signifikan.
“Fokus membangun PLTS adalah daerah dengan rasio desa berlistrik masih rendah, seperti di Murung Raya, Gunung Mas, Katingan, Kapuas, dan Seruyan,” sebutnya.
Vent menambahkan, realisasi PLTS akan diberikan dalam bentuk hibah daerah. Pihaknya akan menghibahkan ke masyarakat per kepala keluarga (KK) yang memang layak untuk menerima bantuan PLTS. Sejauh ini beberapa desa di Kalteng sudah mengusulkan pembangunan PLTS. Namun pihaknya masih mendata desa-desa yang sangat membutuhkan akses listrik.
“Kami juga menginisiasi sistem informasi listrik desa, itu merupakan salah satu langkah kami untuk berkoordinasi lintas sektor dalam upaya mempercepat proses pembangunan jaringan listrik di wilayah Kalteng, khususnya listrik desa,” pungkasnya. (dan/ce/ala/ko)