kaltengonline.com – Selama ini penderita jantung di Kalteng harus keluar daerah agar bisa mendapatkan pengobatan. Namun, kini RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya sudah membuka layanan bedah jantung. Adanya pelayananan itu akan sangat membantu warga kurang mampu yang harus menjalani operasi jantung. Pasalnya, selama ini keluarga penderita jantung harus merogoh kocek dalam-dalam untuk urusan pengobatan di luar daerah.
Jarum infus tertancap erat di punggung tangan kanan Dono. Baju operasi berwarna hijau muda menutupi tubuhnya yang mulai membungkuk. Pria berusia 65 tahun itu terlihat bersemangat, meski dalam hitungan jam ia bakal menjalani operasi jantung. Dono adalah salah satu dari dua pasien yang mengikuti layanan operasi jantung perdana di RSUD dr Doris Sylvanus, Jumat (1/12). Suami dari Awot itu akan menjadi orang Kalteng pertama yang menjalani operasi jantung di RSUD terbesar di Bumi Tambun Bungai itu.
Dono didampingi sang istri dan kedua putrinya. Kamar perawatannya berada di Ruang Anggrek No 8. Pria gaek asal Desa Tanjung Rendan, Kecamatan Mandau Talawang, Kabupaten Kapuas itu awalnya mengeluh sakit di bagian dada. Lelaki yang berprofesi sebagai petani itu harus menerima kenyataan setelah pada 4 November lalu didiagnosis menderita penyakit jantung.
“Awalnya saya ingin periksa tanggal 4 November lalu, diperiksa di RS Betang Pambelum, saya sampaikan keluhan sakit dada dan pusing kepala, setelah itu diperiksa oleh mereka dengan alat perekaman jantung, kemudian rontgen, dari situ akhirnya saya didiagnosis mengidap penyakit jantung,” ungkapnya saat berbincang-bincang dengan awak media sebelum menjalani operasi, kemarin pagi.
Usai dilakukan pemeriksaan, ia dirawat selama empat hari di rumah sakit yang sama. Setelah itu, pihak rumah sakit menyarankan untuk rujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus. Lalu, mulai Kamis pekan lalu ia dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus.
“Kemudian dokter menyampaikan bahwa saya harus mengikuti operasi, mereka bilang tim dokter dari Jakarta akan datang ke sini (RSUD dr Doris Sylvanus, red), akhirnya saya iyakan,” tuturnya.
“Saya siap untuk operasi, apa pun yang terjadi saya siap, mudah-mudahan lancar,” ucap ayah dari empat anak itu. “Bagi kami orang yang hidup begini (kurang mampu, red), lebih baik dioperasi di sini saja, tidak usah sampai ke Jakarta, sekali pun ditanggung pemerintah, tetapi kalau sudah ke luar daerah, kami merasa itu mahal,” tuturnya.