kaltengonline.com – Tahun 2023 tinggal beberapa hari lagi. Seperti biasa, setiap akhir tahun ada tradisi lama dari sekelompok masyarakat Kalteng yakni menikmati jagung bakar sembari menunggu malam pergantian tahun. Momentum tahun baru ini dimanfaatkan oleh petani menjualkan dagangan jagungnya kepada masyarakat.
Beberapa hari terakhir, pedagang jagung mulai diserbu pembeli. Ela adalah salah satu pedagang jagung yang setiap tahunnya memasok lebih banyak jagung di penghujung tahun, dia mengaku saat ini telah menyiapkan stok jagung yang akan ia jual hingga nanti penghujung tahun 2023. “Jagung ini saya tanam sendiri,” ujar Ela kepada wartawan, kemarin (27/12).
Saat diwawancara Rabu, (27/13) di toko sayurnya, Ela menyampaikan jagung yang ia jual adalah hasil dari kebunnya sendiri.
“Kalau untuk hari-hari biasa hasil panen sendiri saja cukup untuk saya jual, tapi kalau akhir tahun seperti ini saya juga ngambil dari beberapa petani lain untuk menambah stok jagung,” jelasnya.
Pasalnya permintaan pembeli akan meningkat, sehingga ia harus memastikan ketersediaan jagung dagangannya.
“Yang membeli ke saya ini tidak semuanya mereka yang akan mengonsumsi langsung, tetapi ada juga dari mereka yang ingin menjajakan jagung keliling,” sebutnya.
Ia mengatakan jika saat ini sudah banyak dari mereka yang memesan jagung di tempatnya. Oleh karena itu jagung yang harus ia siapkan harus sesuai dengan pesanan yang telah dipesan oleh mereka. Ditambahkan olehnya, jika ada beberapa yang memang merupakan langganannya dan ada pula mereka yang baru pertama kali membeli dengannya.
“Kalau tahun lalu tembus sampai seribu jagung yang terjual untuk tahun baru,” ungkapnya. Yang mana semuanya berasal dari hasil panen kebunnya sendiri. Sedangkan untuk tahun ini sebagai antisipasi ia menambahkan pasokan yang ia beli dari petani jagung lainnya.
Untuk penjualan jagung di tahun baru berbeda dengan hari biasa. “Kalau untuk hari biasa jagungnya kami jual perkilogram sudah dikupas kulitnya dan siap diolah, tapi kalau untuk tahun baru masih utuh sama kulitnya terus di jual perikat,” jelasnya.
Ditambahkan olehnya jika perikat terdapat 10 jagung dengan harga menyesuaikan besar ukuran jagungnya. Ela juga berharap di tahun ini penjualan jagung dapat meningkat daripada tahun sebelumnya. Mengingat saat ini musim penghujan khawatirnya peminat menjadi berkurang.
“Tapi yang ada sekarang sudah seribu jagung kami sediakan, harapannya semoga bisa terjual semua. Kalau bisa lagi sampai dua ribu jagung kalau kurang masih bisa beli sama petani lainnya,” katanya sambil terkekeh.
Menurutnya peminat jagung tidak bisa diprediksi, tapi di penghujung tahun umumnya akan cenderung meningkat. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika ia menyiapkan lebih banyak. Karena selain untuk dibakar jagung juga bisa di olah menjadi olahan makan lain, sehingga keputusan untuk menambahkan stok jagung di kiosnya merupakan hal yang tepat menurutnya.
Kemudian ditambahkan juga oleh Malisha salah satu pembeli jagung di pasar besar jika jagung yang saat ini ia beli untuk persiapan nanti tahun baru.
“Belinya dari sekarang, kalau nanti takutnya keburu habis,” ucapnya. Karena menurutnya di akhir tahun pasti banyak juga orang yang membeli jagung untuk dibakar di malam tahun baru. Oleh karena itu, dari beberapa hari sebelumnya sudah ia beli terlebih dahulu.
“Sebagian buat aku habiskan nanti pas malam tahun baru sama temen-temen, sebagian lagi aku kasih ke orang tua di rumah,” terangnya. Mengingat jagung yang ia beli juga cukup banyak sehingga menurutnya tidak ada salahnya jika ia berikan sebagian kepada orang tuanya.
“Selain jagung bakar juga ada bakaran lainnya, tapi tetap jagung bakar yang lebih dinantikan sama teman dan keluargaku,” pungkasnya. (*/ala/ko)