Kaltengonline.com -Meluasnya dampak banjir yang melanda Kabupaten Barito Selatan (Barsel) tidak hanya berdampak pada warga, fasilitas pemerintah dan jalan saja. Dampak banjir juga mengganggu proses belajar mengajar di Kabupaten Barito Selatan.
Di mana beberapa fasilitas pendidikan terendam banjir. Menindaklanjuti itu, Penjabat (Pj) Bupati Barsel, Deddy Winarwan langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan, supaya memberlakukan Belajar Dari Rumah (BDR) kepada sekolah yang terdampak banjir.
“Saat ini Pemda melalui Disdik Barsel tengah menyiapkan data berapa sekolah yang terendam. Berapa murid yang terdampak? Hal ini berkaitan dengan keselamatan anak didik kita. Selain itu, jangan sampai bencana ini malah mengganggu proses belajar mengajar agar mereka tidak ketinggalan pelajaran,” tegas Deddy.
Menindaklanjuti arahan Pj Bupati Barsel, Plt Kadisdik Barsel, Syahdani mengutarakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang ada di Kabupaten Barsel, dampak banjir juga berimbas kepada pendidikan.
Hampir 85 Persen sekolah di bantaran Sungai Barito terpaksa diterapkan sistem BDR. Sistem itu, masih di bawah pengawasan guru kemudian juga sistem pembelajarannya bisa melalui zoom meeting atau daring, mengantisipasi ketertinggalan anak-anak kita di dalam materi pembelajaran.
“Disdik Barsel juga selalu menekankan kepada bapak dan ibu kepala sekolah, utamakan keselamatan guru dan murid dulu di dalam melaksanakan tugas, kalau memang itu berbahaya jangan dipaksakan,” tuturnya.
Kemudian, murid-murid juga jangan dibiarkan berkeliaran di halaman sekolah atau di lingkungan sekolah, mengingat banjir bisa berpotensi kepada keselamatan siswa dan murid.
Disdik Barsel sudah menginstruksikan, kepada sekolah-sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar di rumah dan harus diawasi oleh guru dan kepala sekolahnya, kemudian juga sekolah-sekolah itu harus melaporkan kepada koordinator wilayah di kecamatan.
Nantinya, diteruskan kepada pengawas yang ada di Kabupaten Barsel, supaya materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya supaya anak didik tidak ketinggalan belajar.
Kegiatan BDR akan dilaksanakan sampai dua minggu, sembari menunggu debit air turun atau surut nantinya akan dilakukan instruksikan selanjutnya kepada pihak sekolah. Selain itu, guru dan kepala sekolah diminta mengawasi kegiatan belajar anak-anak di rumah, kemudian juga guru dan kepala sekolah akan melaporkan secara berkala secara rutin dengan pengawas atau dengan korwil juga kepada dinas pendidikan. (ena/ko)