BUNTOK – Dalam rangka pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, pengawasan Keimigrasian meliputi pengawasan terhadap Warga Negara Indonesia dan pengawasan terhadap Warga Asing, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Palangka Raya menggelar Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) tingkat Kabupaten di Kabupaten Barito Selatan, Kamis (29/02/24).
Bertempat di Aula Hotel Lutfan Buntok, kegiatan ini dihadiri Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian serta melibatkan seluruh stakeholder dari Instansi Pemerintah yang ada di Kabupaten Barito Selatan, mulai dari Perwakilan dari Polres, Kejaksaan, Dandim 1012/ Buntok, Dinas Dukcapil, Disnaker, Binda, Bakesbangpol dan lain sebagainya.
Rapat dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Edi Suharto, S.Sos. Pada kesempatan yang sama beliau menyampaikan keberadaan orang asing yang melakukan beragam kegiatan di wilayah hukum Indonesia perlu mendapat perhatian semua pihak oleh karena itu, koordinasi antar instansi terkait dalam rangka menyamakan persepsi dalam hal pengawasan kegiatan orang asing di daerah khususnya di Kabupaten Barito Selatan sesuai dengan bidang tugas masing-masing mutlak dilakukan.
“Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) di Kabupaten Barito Selatan sebagai wadah tempat tukar-menukar informasi sehubungan dengan perlintasan, keberadaan dan kegiatan orang asing harus kita lakukan secara bersama-sama, diharapkan dapat menyamakan persepsi sebagai anggota Tim Pengawasan Orang Asing, maka akan bisa mendapatkan data dan informasi tentang keabsahan dan kegiatan orang asing di daerah”, tutupnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Palangka Raya, Mulyadi melanjutkan acara dengan paparan materi kepada para peserta rapat terkait aspek-aspek penting dalam pengawasan Keimigrasian, khususnya terkait pemeriksaan dokumen dan kegiatan orang asing itu sendiri.
Selain itu disampaikan juga kebijakan keimigrasian mengenai Golden Visa dan Visa Diaspora, yang kemudian dilanjutkan dan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber dan tukar informasi terkait data Orang Asing yang ada pada wilayah Barito Selatan.(bud)